Sungai Lilin - Tanah Air Beta

Dua hari sebelum kembali jadi anak rantau, boleh donk aku cerita tentang tempat kelahiranku?

Sungai Lilin yang termahsyur itu

Pengen perbaiki hasil pencarian

Kota-kota di wilayah Sumatera punya nasib yang beda dengan kota-kota di wilayah Jawa. Di Jawa, kota tingkat kecamatan pun punya nama yang dikenal orang seantero negeri. Sedangkan untuk kota-kota di  Sumatera, kalo aku sebut ibukota kabupaten-ku, Sekayu - aku rasa dari 10 orang belum tentu ada 1 orang yang tau nama itu. Hihi..

Makanya biasanya kalo ada orang yang tanya aku orang mana, biar nggak panjang cerita aku jawab aja aku orang Palembang. Padahal, aku lahir di suatu daerah yang jaraknya 130 km dari kota Palembang. Sekali lagi ya, 130 km. Itu hampir sama dengan jarak dari Jakarta ke Bandung. Aku bukan orang Palembang. Aku anak Sungai Lilin.

Dari tepi dermaga Sungai Lilin (ket: panoramic view)
Apa itu Sungai Lilin? Dimananya sungai Musi? Sayangnya, aku nggak berani suruh kamu gugling untuk cari info tentang Sungai Lilin. Karena aku tau, hasil pencarian untuk kata kunci "sungai lilin" nggak begitu banyak, dan kalopun ada itu dari situs berita koran lokal yang isinya nggak banget.

Aku pengen (sedikit) benerin hasil pencarian itu. Setidaknya supaya kata kunci "sungai lilin" di Google nggak melulu isinya berita-berita yang 'begitu'. Dan alhamdulillah rupa-rupanya udah ada 1 post blog ini yang nyangkut di kata kunci "sungai lilin" di Google. Post hasil aku jepret-jepret di Pasar Sungai Lilin. Insyaallah cerita ini akan jadi yang kedua.

Paling berkembang di Muba

Sungai Lilin adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Satu-satunya yang paling terkenal dari kabupaten ini adalah Bpk Alex Noerdin. Iya, yang dulu pernah nyalon jadi DKI 1. Beliau dulu pernah jadi bupati disini.
Kelapa sawit, salah satu andalan Sungai Lilin
Dibanding kecamatan lain di Muba, Sungai Lilin termasuk yang paling maju. Faktor penentunya sih kalo menurut aku lokasinya yang strategis, ada di jalur lintas timur, jalur utama di Sumatera, di antara Palembang dan Jambi. Sedangkan kecamatan lain, kyknya sih kurang strategis. Ditambah lagi sumberdaya alam yang melimpah ruah. Ada berapa banyak perusahaan kelapa sawit dan pertambangan (migas dan batubara) di sekitar Sungai Lilin. Makanya nggak heran kalo Sungai Lilin cepet banget berkembangnya. Tapi walaupun begitu, aku bilang sih masih nanggung. Nanggung karena dibilang desa udah lewat, tapi mau dibilang kota juga belum nyampe.

FYI, Sungai Lilin termasuk daerah transmigrasi. Banyak desa-desa transmigrasi, program pemerintah sekitar 25 tahun yang lalu. Karena banyak transmigran, makanya Sungai Lilin jadi multi kultur. Ada orang lokal, Jawa, Sunda, Madura, juga Bali. Nggak kalah banyak juga orang-orang Minang dan Bugis. Semua berbaur jadi satu.

Kenapa dinamakan Sungai Lilin?

Dari tadi pasti pada penasaran sama namanya. Kenapa dinamain Sungai Lilin. Apakah di sungainya banyak lilin? Well, aku yang udah jadi warga sini sejak janin pun nggak tau pasti asal usul namanya. Besar kemungkinan sih nama itu diambil dari nama sungai yang membelah kecamatan ini. Nama daerah di Sumsel memang nggak sedikit yang pake kata "sungai". Kira-kira sama lah kyk awalan "ci.." di Jawa Barat, "way" di Lampung, atau "kali" di Jawa Tengah/Jawa Timur.

Perahu motor merapat di dermaga Sungai Lilin

Disini aku dilahirkan

Aku lahir di sebuah desa transmigrasi, Desa Cinta Damai (*iye namanya lucu, nggak heran donk kalo aku sampe sekarang cinta kedamaian. Haha). Kebanyakan warga disana adalah transmigran dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dulu waktu kecil aku sempet punya logat ngapak khas Tegal. Ketularan temen main.

Dari sejak lahir sampai aku umur 9 tahun, kami sekeluarga hidup nomaden. Ngikutin bapak yang selalu kena mutasi kerja. Pindahnya cuma muter-muter aja di satu kecamatan ini. Dari satu desa transmigrasi ke desa lain.Aku jadi punya banyak temen dari beragam suku. Sempet temenan sama orang Tegal, aku ketularan ngapak. Temenan sama orang sunda, logatnya jadi kyk si Kabayan. Makanya begitu tinggal di Bogor, aku nggak terlalu kaget dengan bahasa Sunda disana. Udah biasa dari kecil. Hihi..

Ada apa di Sungai Lilin?

Di Sungai Lilin ada apa sih? Pastinya ada sungai. Tuh yang dari tadi udah nongol. Ada rumah aku juga. Haha...

Jembatan Sungai Lilin. Please jangan disamakan dengan Jembatan Ampera
Buat kamu yang suka jalan-jalan, Sungai Lilin kyknya bukan destinasi yang oke. Karena disini nggak ada tempat wisata. Pantai nggak ada, gunung nggak ada, kebun binatang nggak ada, taman kota pun nggak ada. Pun juga buat kamu yang suka belanja. Disini nggak ada supermarket apalagi mall. Kecuali kalo kamu mau beli sayur mayur dan lauk pauknya, boleh tuh mampir ke pasar Sungai Lilin. Hihi..

Tapi kalo kamu suka berburu dan mancing, Sungai Lilin layak kamu kunjungi. Karena sebagian besar daerahnya masih hutan dan rawa-rawa. Sering loh bapak-bapak dan om-om dari daerah nun jauh disana, sengaja pergi ke Sungai Lilin cuma buat berburu atau mancing.

Apa aja yang jadi buruan? Kalo om hobi berburu, pasti om tau sensasinya berburu babi hutan atau celeng. Dateng kesini aja om. Dijamin seru.

Buat om yang suka mancing, jangan kalah donk sama om-om lain yang pernah ngerasain serunya mancing disini. Disini banyak sungai dan rawa-rawa yang pastinya ada banyak ikan yang siap dikail. Haha..

Singgah yuuk..

Hmm.. Itulah Sungai Lilin. Tempat aku dulu lahir dan besar. Bukan kota besar, pun bukan kota kecil. Cuma "kota" kecamatan yang lagi dan terus berkembang.

Yah walaupun disini nggak ada apa-apa, setidaknya kamu bisa mampir ke rumah aku. Kamu yang suka melintas di jalintim antara Palembang-Jambi, jangan sungkan mampir ke rumahku ya. Siapa tau ibu kebetulan abis goreng pempek atau masak pindang tempoyak...

Post a Comment

34 Comments

  1. Abang masik di sana nih? Kira-kira bisa kopdaran di Palembang ngga? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cciiiee yang ke Palembang.. ccciiee.. Kapan emang beb?

      Delete
    2. Besok. Bisa ketemuan ngga? :D

      Delete
    3. cie cie,,,yg mau ketemuan nih,,,,

      Delete
    4. Sama Dyaz kalok dia bisa sih. Bisain dooooongs.. Kapan lagi cobak? :D

      Delete
    5. wuihhh si bebi ke palembang...ketemu copres ya? :D
      ayo rif temenin tuh...ngawasin hahhaha....

      Delete
    6. Mauuu.. pengen banget sebenernya..

      Tp nggak bisa. Alasannya via jiples yeh..

      Delete
    7. Mas Danni: Hohoho.. itu makanya aku nggak mau gangguin :D

      Delete
    8. Hah? Jiples? Aku belom ada ngeceeeek.. Hahah.. :D

      Bang Danni : Copress? Ih dia itu nyebelin tauuuuuk -_-

      Delete
    9. Udah dicek. Hahah.. :D

      Delete
  2. Sungai lilin itu unik ya bang. Jalan rayanya naik turun kayak punggung ular naga. Trus banyak pesantren. Cafenya juga banyak. Hihihi

    Kalo naik motor dari Palembang ke Bayung lewat Sungai Lilin benar2 menguji adrenalin. Truk dan bus AKAP berseliweran krn merupakan jalan lintas Sumatra.

    Dulu pernah KKN di Linggosari, itu sebelahnya Cinta Damai kan Bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya. Tapi kyknya jalan yang turun naik itu udah masuk kecamatan lain bro, babat supat. Kan baru pemekaran

      Hoho.. iya juga ya.. Sepanjang jalan banyak banget pesantren, tapi cafe-cafe yang kalo malem lampunya kelap-kelip juga nggak kalah banyak :D

      Hmm.. bener bener bener.. Makanya banyak orang yang suka melintas disini bro. Sensasi papasan sama truk-truk gede itu loh

      Linggosari aku tau. Orang sini lebih sering nyebutnya B3. Linggosari kalo dari arah palembang ada sebelum sri gunung. Cinta damai setelah sri gunung

      Delete
  3. Iya mas, aku nggak tau Sekayu.... :D

    Wah, beneran boleh nih mas singgah ke rumah? Mantaaaap.... :D

    ReplyDelete
  4. jika aku dikasih kesempatan ke sana, pasti banyak obyek menarik di sungai lilin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuah.. iya banget mbak. Kalo sama mbak Ely mah apa aja jadi menarik. Ayo mampir kemari mbak :)

      Delete
  5. Kalau di sana Cinta Damai, kampung halaman saya mah Sukamaju. :D
    Itu sungai ada buayanya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Disini juga ada desa Sukamaju bro. Kyknya itu nama pasaran yah :D

      Delete
  6. belum pernah kepalembangnya, apalagi ke tempatmu rif...
    boleh nih kapan2 ketempatmu...

    ReplyDelete
  7. Sungai lilin, sama seperti kampung halaman Papaku di Kalimantan. Banyaknya pakai kata 'sei' yang artinya juga sungai. Ada sei loban (artinya lobang), ada sei lembu juga. Apakah sungainya lobang-lobang dan banyak lembu? Enggak juga sik. Hahahha...

    Aku mau kesana. Ada jual pempek tak Arif? XD

    Anyway, kasih saran sedikit boleh ya? Aku juga sukak nih nulis daerahdaerah yang mungkin remote, atau kurang terekspose, lengkap juga dengan gambar seperti di postingan ini. Tapi, sebisa mungkin untuk nama file gambar, sebelum di unggah ke blogspot ato webblog lainnya, namanya file juga diganti. Jadi sesuaikan dengan nama lokasi foto itu. lima gambar dengan nama yang sama juga tidak apa apa, cukup bedakan dengan nomor saja. Karena, tidak jarang juga seseorang bisa masuk ke mesin pencari tapi melihat gambar terlebih dahulu. Sayang aja kalo gambar bagus-bagus tapi judul gambarnya "DSC bla bla bla".

    Di coba deh. Terbukti cukup ampuh ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuah! Iya bener. Aku punya temen blogger dari kalimantan, namanya mbak Irni (irniirmayani.wordpress.com), mungkin kenal. Dulu sering baca blognya dan sering nemu kata-kata yang hampir sama dengan di sumatera selatan.

      Ada donk. Disini mah tiap warung pasti ada pempek :D

      Hoho.. iya.. makasih sarannya ya mae.. Aku juga biasanya rename dulu setiap gambar yang mau diupload dengan nama yang niche. Tapi emang dasar kalo lagi males ya begini nih :D Makasih yah

      Delete
  8. mas arif bisa diinfokan mengenai pasar sungai lilinnya seperti :

    * Letak/alamat
    * jumlah kios/los (aktif dan tdk aktif)
    * jumlah pedagang
    * hari operasional (setiap hari / hari tertentu)
    * jam ramai pengunjung
    * status kepemilikan (hak pakai/hak milik)

    kalau tidak halangan kami berencana mau buka kantor cabang di Kecamatan Sungai Lilin

    Terima kasih atas infonya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mas,

      Mungkin berikut yang bisa saya informasikan:
      Letak/alamat : Jl Palembang-Jambi km 110, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
      Hari operasional : setiap hari
      Jam ramai pengunjung : Pagi hingga menjelang siang (06-00 s.d 11.00)

      Untuk jumlah kios/los dan jumlah pedagang, saya nggak bisa memastikan. Karena pasar ini bentuknya pasar tradisional yang strukturnya bebas cenderung tidak teratur. Kebanyakan penjual menjual dagangannya di lapak kaki lima atau ruko.

      Mengenai status kepemilikan, saya juga kurang tau. Status terakhir yang saya tau, pasar ini termasuk pasar inpres

      Delete
  9. Sungai Lilin ,Sebentar lagi akan menjadi kota industri dan sekarang banyak para infestor asing mendelik tanah kelahiran beta termasuk saya. mari untuk kedepan bersama-sama kita majukan cecamatan yang kecil ini akan tetapi kaya sumber daya alam dan mineralnya. Menuju sungai Lilin industri

    ReplyDelete
  10. saya tinggal di daerah transmigrasi Karang Agung Ulu, kalau pake speedboaad dari sungai lilin sekitar 20 Menit, kalau jalan darat sekitar 45 menit...

    ReplyDelete
  11. Maksih om... udah buat artikel tentang sungai lilin.. jd bisa nostalgia klaw lg kangen sama sungai lilin...
    Salam anak rantau

    ReplyDelete
  12. Jadi keinget berlian makmur,kangen banget,salam mas karo konco sungai lilin,dari anak rantau yg bln bisa pulang,,

    ReplyDelete
  13. Menurut orang tua jaman dulu sungai lilin sebuah sungai yang besar.di mana kapal2 besar sering berlabuh.terus anak sungai yang ada di dusun rimbo rakit jga tempat lalu lintas perahu pedagang yang hendak berniaga ke pasar 16 ilir palembang.aktifas semakin ramai ketika menjelang malam.banyaknya lampu2 minyak untuk penerangan di atas kapal,seolah kita yang melihatnya dari atas jembatan seakan melihat nyala lilin yang memenuhi sungai.maka di kenallah daerah itu namanya sungai lilin.itu menurut cerita orang tua jaman dulu.

    ReplyDelete

Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims