Kamu cita-citanya apa?Kalo udah gede mau jadi apa?
Itu pertanyaan yang biasanya ada dan ditanyakan di masa kecil. Bahkan menjadi salah satu pengisi kegiatan di kelas. Yah, mungkin kita masih ingat, gimana dulu guru kita nyuruh kita maju ke depan satu-satu, ceritain kita mau jadi apa. Beragam jawaban juga muncul dari pertanyaan klasik itu
Aku mau jadi dokterMau jadi pilot!!Tentara!!
Bahkan dengan lantang ada yang bilang
Mama, aku pengen jadi presiden!!
Menakjubkan memang. Cita-cita masa kecil yang mulia. Sebuah keinginan yang didasari kepolosan khas anak-anak. Semua mencita-citakan ingin menjadi sesuatu yang hebat. Ah, anak-anak...
Aku sekarang bertanya. Ada nggak sih anak-anak yang punya cita-cita jadi petani?
Sulit. Sulit banget. Cari anak-anak yang kalo ditanya cita-cita, langsung jawab mau jadi petani. Nggak, nggak ada...
Bahkan untuk kalangan mahasiswa yang mengantongi kartu tanda mahasiswa perguruan tinggi berbasis pertanian pun, akan sulit sekali menemukan jawaban serupa.
Emang segitu inferiornya yah profesi seorang petani?
Sekarang, apa sih bedanya petani dengan tentara?
Tentara itu pahlawan, membela negara dari ancaman luar (dan dalam). Petani juga gitu kok. Liat aja petani sekarang yang terus berjuang membela keluarganya dari ancaman kelaparan. Bahkan dia juga turut memperjuangkan bangsanya, berjuang untuk terus memberi makan bangsa ini. Mereka juga pahlawan kok.
Lalu, mengapa anak-anak lebih memilih menjadi dokter ketimbang petani?
Mungkin karena yang pertama mereka lihat begitu mereka keluar dari rahim ya dokter. Pengecualian buat yang lahir ditolong sama dukun, kyknya nggak ada deh anak-anak yang pengen jadi dukun ^^v
Kembali ke topik. Tau nggak, yang pertama dimakan si bayi begitu lahir tuh hasil kerja keras petani loh. Okelah mereka lebih dulu mengenal ASI. Tapi, itu ASI didapetin si ibu dari mana sih? nggak ada gitu aja kan? ada proses-proses tertentu disana. Nah, untuk itu, si ibu butuh nutrisi untuk memproduksi ASI yang nantinya jadi makanan si bayi. Nutrisi dari mana? makan. Makanannya dari mana. Dari petani juga. Nah loh...
Kalo presiden nggak perlu dibahas lah. Presiden kita sekarang juga petani kok ^^
Image seorang petani emang udah terlanjur buruk di mata masyarakat kita. Petani tuh kumel, kudel, kotor, jorok, miskin, menderita, sengsara, nelangsa. Aduuhh.. pokoknya nggak enak deh. Makanya nggak heran kalo sulit nyari anak-anak yang pengen jadi petani kalo udah gede.
Tapi itu sebenernya salah loh. Banyak kok contoh petani yang jauh dari kata-kata itu. Banyak dari mereka bahkan punya penghasilan yang nggak main-main. Bahkan lebih tinggi dari gaji para wakil rakyat yang duduk disana.
Mereka semua petani. Tiap hari mereka duduk-duduk ngopi di beranda rumah. Mereka tau gimana caranya nyangkul, tapi mereka nggak perlu nyangkul. Tiap hari duit ngalir ke kantong. Mereka buka lapangan kerja, membantu mengurangi pengangguran. Mereka juga pahlawan negara.
So, nggak salah kok punya cita-cita jadi seorang petani. Kita tinggal pilih, mau jadi petani yang bawa cangkul, atau petani yang bawa laptop? nah loh...
3 Comments
yes i know u
ReplyDeleteHidup Petani Berdasi deeeh. :D
ReplyDeleteHidup Petani Berdasi deeeh. :D
ReplyDeleteDear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims