Opportunity cost atau biaya peluang. Mungkin buat kamu yang pernah belajar ilmu ekonomi, udah kenyang sama istilah itu.
Sederhananya, opportunity cost atau biaya peluang bisa diartikan sebagai biaya yang timbul karena memilih sesuatu daripada sesuatu yang lain. Kamu punya uang Rp 50000 dan pilihan kesempatan untuk nonton di bioskop atau ditabung. Kalo kamu pilih nonton di bioskop, kamu akan kehilangan kesempatan menambah Rp 50000 ke tabunganmu, padahal sedikit lagi tabungannya cukup untuk beli gadget impian. Sebaliknya kalo kamu milih nabung, kamu bakal kehilangan kesempatan nonton film yang lagi booming, padahal itu hari terakhir tayang.
Hmm.. Hidup memang penuh dengan pilihan ya. Termasuk ketika aku memilih kamu...
Kalo boleh sedikit berteori, aku pengen menganggap dua pilihan itu sebagai sumbu x dan sumbu y. Kalo kita pengen memperbesar x, rasanya nggak mungkin untuk juga memperbesar y. Pun sebaliknya.
Pilihan yang paling ideal memang sama-sama memperbesar x dan y. Atau kalo orang matematika bilang, fungsinya f(x) = y = x . Tapi rasanya sulit untuk mewujudkan itu di dunia nyata. Disini kita harus milih, mau fungsi f(x) = y = 2x dengan keuntungan akan mendapat nilai y yang tinggi tapi nilai x rendah. Atau sebaliknya milih fungsi f(x) = y = 0.5x dengan keuntungan nilai x akan lebih tinggi daripada y.
Ribet amat sih rif...
Hihi.. Biarin deh ^_^
[update] Yap. Esensinya, kita nggak bisa fokus pada beberapa hal dalam waktu bersamaan. Kalo punya 2 pekerjaan dalam satu waktu, pilihlah salah satu. Jangan sok gaya beresin keduanya. Kamu tau? Otak kita nggak mampu berpikir banyak hal secara paralel. Otak kita cuma bisa berpikir satu hal dalam satu waktu. Pilihan untuk terus konsisten ngeblog 2 hari sekali atau mulai bikin proposal penelitian, masing-masing pastinya punya konsekuensi.
Makanya pilih salah satu rif!
Hihi. Iya maap. Itu maksudnya negur diri sendiri :p
Contoh nyata yang lain di blog ini aja deh.
Aku harus menghadapi biaya peluang saat pasang script untuk nampilin emoticon di badan post dan komentar. Biaya peluang yang harus aku derita adalah aku harus rela fungsi lightbox di blog ini mati. Karena kyknya ada script yang bentrok. Coba deh kamu klik salah satu gambar di atas. Harusnya kalo fungsi lightbox-nya normal, dia nggak akan nutup halaman ini untuk membuka tampilan gambar yang diklik.
Hmm.. akhirnya dengan beberapa pertimbangan, aku lebih memilih untuk tetap membiarkan script emoticon terpasang. Dan harus rela gambar-gambar yang nampang disini bakal kurang ganteng tampilnya.
Kamu, pernah ngadepin biaya peluang juga?
sumber gambar opportunity cost: http://www.niu.edu/econ_edu/events/poster_contest/2010-11/
Sederhananya, opportunity cost atau biaya peluang bisa diartikan sebagai biaya yang timbul karena memilih sesuatu daripada sesuatu yang lain. Kamu punya uang Rp 50000 dan pilihan kesempatan untuk nonton di bioskop atau ditabung. Kalo kamu pilih nonton di bioskop, kamu akan kehilangan kesempatan menambah Rp 50000 ke tabunganmu, padahal sedikit lagi tabungannya cukup untuk beli gadget impian. Sebaliknya kalo kamu milih nabung, kamu bakal kehilangan kesempatan nonton film yang lagi booming, padahal itu hari terakhir tayang.
Hmm.. Hidup memang penuh dengan pilihan ya. Termasuk ketika aku memilih kamu...
Kalo boleh sedikit berteori, aku pengen menganggap dua pilihan itu sebagai sumbu x dan sumbu y. Kalo kita pengen memperbesar x, rasanya nggak mungkin untuk juga memperbesar y. Pun sebaliknya.
![]() |
Pilih mana? |
Pilihan yang paling ideal memang sama-sama memperbesar x dan y. Atau kalo orang matematika bilang, fungsinya f(x) = y = x . Tapi rasanya sulit untuk mewujudkan itu di dunia nyata. Disini kita harus milih, mau fungsi f(x) = y = 2x dengan keuntungan akan mendapat nilai y yang tinggi tapi nilai x rendah. Atau sebaliknya milih fungsi f(x) = y = 0.5x dengan keuntungan nilai x akan lebih tinggi daripada y.
Ribet amat sih rif...
Hihi.. Biarin deh ^_^
[update] Yap. Esensinya, kita nggak bisa fokus pada beberapa hal dalam waktu bersamaan. Kalo punya 2 pekerjaan dalam satu waktu, pilihlah salah satu. Jangan sok gaya beresin keduanya. Kamu tau? Otak kita nggak mampu berpikir banyak hal secara paralel. Otak kita cuma bisa berpikir satu hal dalam satu waktu. Pilihan untuk terus konsisten ngeblog 2 hari sekali atau mulai bikin proposal penelitian, masing-masing pastinya punya konsekuensi.
Makanya pilih salah satu rif!
Hihi. Iya maap. Itu maksudnya negur diri sendiri :p
Contoh nyata yang lain di blog ini aja deh.
Aku harus menghadapi biaya peluang saat pasang script untuk nampilin emoticon di badan post dan komentar. Biaya peluang yang harus aku derita adalah aku harus rela fungsi lightbox di blog ini mati. Karena kyknya ada script yang bentrok. Coba deh kamu klik salah satu gambar di atas. Harusnya kalo fungsi lightbox-nya normal, dia nggak akan nutup halaman ini untuk membuka tampilan gambar yang diklik.
![]() |
Kuro di tampilan lightbox blognya Beby |
Hmm.. akhirnya dengan beberapa pertimbangan, aku lebih memilih untuk tetap membiarkan script emoticon terpasang. Dan harus rela gambar-gambar yang nampang disini bakal kurang ganteng tampilnya.
Kamu, pernah ngadepin biaya peluang juga?
sumber gambar opportunity cost: http://www.niu.edu/econ_edu/events/poster_contest/2010-11/
21 Comments
Ini yang dinamakan hidup penuh pilihan. Pilihan dalam mengeluarkan cost untuk kebutuhan yang tepat
ReplyDeleteNah! Makanya emang harus pinter-pinter milih ya mbak n_n
DeleteBiaya peluang. Memilih jomblo biar hidup lebih tenang. Kerugian: siap menanggung beban saat temen2 pada punya gandengan. #ngooookk
ReplyDeleteHiahaha.. contohnya malah ngarah ke jomblo :-D
DeleteAaaaak.. Kurooooo.. :* *salah fokus banget ini namanyah!*
ReplyDeleteSelalu ada pilihan kan ya, Bang.. Asal ngga salah pilih aja, lalu menyesal di kemudian hari. Wkwkwk.. :D
Btw, makasih ya Bang, uda nampilin foto Kuro :-D
DeleteHaha.. kuro mesti bayar nih beb :p
DeleteTermasuk milih jodoh ya beb.. kudu bener-bener milih :-p
Sama-sama kuro ^_^
Kuro ngga punya uang.. Dia kerjanya ngabisin uang terus, Bang.. :(
DeleteHahah.. Jelas laaaah.. :-D
Hiahaha.. y udh, majikannya ajah :p
DeleteAku jadi babu.. :(
Deletetes.. tes emoticon :-)
ReplyDeletemeskipun backlightnya ilang, tapi emang lebih enak kalau ada emoticon, mewakili tulisan gitu *tsaaah*
Lightbox mbak, bukan backlight ^_^
DeleteIya, makanya aku biarin emoticon-nya
iya memang harus memilih ya..harus penuh perhitungan.
ReplyDeleteklo soal diblog, saya harus memilih ga pake captcha..krn sebagian menganggapnya itu merepotkan..tp gantinya, aku buat hidden yang ada valuenya..valuenya itu yg nanti dicocokkan saat proses simpan..btw ini termasuk ga yang ditanyakan itu ? :D
Hoho.. kyknya bukan mas.. mas Danni malah sama sekali nggak ngeluarin biaya peluang.
DeleteKecuali kalo mas Danni memilih nggak bikin captcha dan sekuriti lain, dengan tujuan supaya nggak ngerepotin. Tapi biaya peluang yang harus mas Danni terima adalah resiko banyak spam masuk.
Tapi itu mas Danni udah ngantisipasi. Jadi nggak ada kerugian. Ibaratnya ngambil fungsi f(x) = x n_n
O ic ic..salah kasih contoh aku tadi..iya klo itu sih memang ga ada krugian..tp jadi ngoding lagi hahaha.. (eh ini kerugian bukan ya?). untuk hal lain sih wkatu aku milh bikin kaos..otoamtis jatah buat beli buku ga ada..hehehe..nah ini termasuk juga ga ya ? atau jangan2 ga termasuk lg ? hehehe
Deletebtw mangnya scriptnya ga bisa diedit supaya ga bentrok ? klo lightbox itu pake jquery kan ? ooo bentrok krn emoticon dianggap gambar juga bukan ya?
hohoho.. nah itu coding bisa jadi biaya peluang juga tuh mas =D
DeleteEh btw, kemaren aku jadi ikutan bikin kaos disana loh mas. Udah jadi. Ntar kapan2 aku buat report-nya deh n_n
Gtw tuh mas. Aku juga cuma make aja. Udah kasih tau yang bikin. Di blognya dia juga pake script emoticon ini, dan lightbox-nya juga nggak jalan
Otak kita nggak bisa diajak multi tasking dong ya...? :D
ReplyDeleteIya mas. Dengan konsentrasi yang terbagi, sulit untuk berlaku adil untuk semuanya
Deleteah pusing, ga ngerti ka -.-
ReplyDeleteah masa masroh nggak ngerti? Udah pernah belajar opportunity cost bukan? Kalo nggak salah sih di SMP udah dapet deh
Deletemasih belajar ginian mas???aku udah lupa,,,hahahaha
ReplyDeleteDear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims