Mengapa manusia punya dua mata? Mengapa tidak hanya satu? Atau mungkin lebih dari dua?
Pernahkah kamu memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu? Aku pernah.
Untuk mencari tau jawabannya, aku coba gugling. Pertama kali, aku coba gugling dengan kata kunci yang agak kasar: "mengapa manusia punya dua mata". Dan seketika banyak jawaban yang aku dapat.
Semuanya seragam. Kebanyakan jawaban mereka menghubungkan mata dengan indera-indera lainnya, seperti dua telinga, dan satu mulut. Kalo ditarik garis merahnya, jawaban-jawaban itu lebih ditarik dari sisi filosofi. Punya dua telinga dan satu mulut, supaya manusia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Dan punya dua mata yang menghadap ke depan supaya manusia lebih fokus menatap masa depan.
Aih. Bukan itu jawaban yang aku mau. Aku mau jawaban yang lebih real.
Bukan maksudnya anti sama filosofi, tapi alangkah lebih baiknya kalo kita juga punya jawaban yang berbeda. Yang lebih bisa diterima otak kiri. Biar balance gitu loh.
Akhirnya aku gugling lagi. Kali ini aku pakai kata kunci dalam Bahasa Inggris: "why human have two eyes". Dengan kata kunci itu, aku dapat jawaban seragam, dan nggak ada satu-pun yang terdengar filosofis. Semuanya menjelaskan dari sisi sains.
Itu jawaban yang aku cari!
Dari dua pencarian itu, aku punya kesimpulan: kita orang Indonesia lebih suka menjelaskan sesuatu dari sisi filosofis. Hmm.. Ya nggak masalah sih. Asalkan jangan sampai kita menjawab pertanyaan: Mengapa Indonesia punya sumberdaya alam yang melimpah?, dengan jawaban: Karena Tuhan sayang Indonesia. Lalu nggak peduli gimana caranya memanfaatkan semua itu. Jangan sampe yah.. hihi..
Back to topic...
Mengapa manusia punya dua mata?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita bikin eksperimen kecil yuk :-)
Bahan: (1) batang lidi atau korek api, (2) sabun padat atau kotak korek api
Langkah-langkahnya:
Ada yang bisa?
Sulit ya?
Hihi.. Itu eksperimen aku dulu waktu ikut Pramuka di tingkat Siaga.
Apa kesimpulannya? Ada istilah "two is better than one", disini juga istilah itu berlaku. Dua bola mata memberikan kita penglihatan stereo (stereo vision). Dengan stereo vision inilah, kita bisa memperkirakan jarak dengan menggunakan depth perception. Satu mata nggak bisa melakukan itu. Makanya korek apinya nggak kesentil, padahal menurut kamu udah pas kan ya? hihi..
Kita dikaruniai dua mata supaya kita bisa memperkirakan jarak kita dengan benda yang kita lihat. Memperkirakan loh ya, bukan mengukur dengan angka pasti. Kenapa bisa begitu? Itu karena jarak benda dari mata kiri dan mata kanan berbeda, dan mereka membentuk semacam sudut dan menghasilkan dua citra penglihatan yang berbeda. Informasi inilah yang lalu diolah oleh otak menjadi informasi persepsi jarak. Makanya, dengan cuma satu mata, mata kita jadi nggak peka sama jarak.
Prinsip ini juga pernah aku pelajari di kuliah penginderaan jauh (remote sensing). Biasanya, pemotretan yang dilakukan dari pesawat udara atau satelit, menghasilkan foto udara yang datar. Tapi dengan foto udara yang stereo, kita bisa melihat objek 3D, kita bisa melihat perbedaan tinggi pada objek, ada reliefnya. Cara akuisisi fotonya menggunakan 2 buah kamera, mirip dengan 2 buah bola mata.
Hmm.. menarik yah?
Biar lebih menarik lagi, nih aku kasih video penjelasannya. Tapi maap yah, cuma dapet yang bahasa Inggris ^_^
Pernahkah kamu memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu? Aku pernah.
Untuk mencari tau jawabannya, aku coba gugling. Pertama kali, aku coba gugling dengan kata kunci yang agak kasar: "mengapa manusia punya dua mata". Dan seketika banyak jawaban yang aku dapat.
Semuanya seragam. Kebanyakan jawaban mereka menghubungkan mata dengan indera-indera lainnya, seperti dua telinga, dan satu mulut. Kalo ditarik garis merahnya, jawaban-jawaban itu lebih ditarik dari sisi filosofi. Punya dua telinga dan satu mulut, supaya manusia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Dan punya dua mata yang menghadap ke depan supaya manusia lebih fokus menatap masa depan.
Aih. Bukan itu jawaban yang aku mau. Aku mau jawaban yang lebih real.
Bukan maksudnya anti sama filosofi, tapi alangkah lebih baiknya kalo kita juga punya jawaban yang berbeda. Yang lebih bisa diterima otak kiri. Biar balance gitu loh.
Akhirnya aku gugling lagi. Kali ini aku pakai kata kunci dalam Bahasa Inggris: "why human have two eyes". Dengan kata kunci itu, aku dapat jawaban seragam, dan nggak ada satu-pun yang terdengar filosofis. Semuanya menjelaskan dari sisi sains.
Itu jawaban yang aku cari!
Dari dua pencarian itu, aku punya kesimpulan: kita orang Indonesia lebih suka menjelaskan sesuatu dari sisi filosofis. Hmm.. Ya nggak masalah sih. Asalkan jangan sampai kita menjawab pertanyaan: Mengapa Indonesia punya sumberdaya alam yang melimpah?, dengan jawaban: Karena Tuhan sayang Indonesia. Lalu nggak peduli gimana caranya memanfaatkan semua itu. Jangan sampe yah.. hihi..
Back to topic...
Mengapa manusia punya dua mata?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, kita bikin eksperimen kecil yuk :-)
Bahan: (1) batang lidi atau korek api, (2) sabun padat atau kotak korek api
Langkah-langkahnya:
- Tancapkan lidi atau korek api pada sabun, atau kalo pake kotak korek api selipkan aja. Buat sedemikian rupa supaya batang lidi atau korek api berdiri tegak.
- Letakkan pada tempat setinggi kira-kira dada orang dewasa (1.2 m)
- Kamu, ambil posisi sejauh 5 m dari batang lidi atau korek api tadi.
- Ambil kuda-kuda: tangan kiri menutup mata kiri, dan tangan kanan diangkat sejajar mengarah ke batang korek api tadi, dengan jari-jari siap menyentil (tau menyentil kan ya?)
- Mulailah berjalan perlahan dengan mata kiri tertutup. Sentil batang korek api tadi.
Ada yang bisa?
Sulit ya?
Hihi.. Itu eksperimen aku dulu waktu ikut Pramuka di tingkat Siaga.
Apa kesimpulannya? Ada istilah "two is better than one", disini juga istilah itu berlaku. Dua bola mata memberikan kita penglihatan stereo (stereo vision). Dengan stereo vision inilah, kita bisa memperkirakan jarak dengan menggunakan depth perception. Satu mata nggak bisa melakukan itu. Makanya korek apinya nggak kesentil, padahal menurut kamu udah pas kan ya? hihi..
Kita dikaruniai dua mata supaya kita bisa memperkirakan jarak kita dengan benda yang kita lihat. Memperkirakan loh ya, bukan mengukur dengan angka pasti. Kenapa bisa begitu? Itu karena jarak benda dari mata kiri dan mata kanan berbeda, dan mereka membentuk semacam sudut dan menghasilkan dua citra penglihatan yang berbeda. Informasi inilah yang lalu diolah oleh otak menjadi informasi persepsi jarak. Makanya, dengan cuma satu mata, mata kita jadi nggak peka sama jarak.
Prinsip ini juga pernah aku pelajari di kuliah penginderaan jauh (remote sensing). Biasanya, pemotretan yang dilakukan dari pesawat udara atau satelit, menghasilkan foto udara yang datar. Tapi dengan foto udara yang stereo, kita bisa melihat objek 3D, kita bisa melihat perbedaan tinggi pada objek, ada reliefnya. Cara akuisisi fotonya menggunakan 2 buah kamera, mirip dengan 2 buah bola mata.
Hmm.. menarik yah?
Biar lebih menarik lagi, nih aku kasih video penjelasannya. Tapi maap yah, cuma dapet yang bahasa Inggris ^_^
Gimana menurut kamu?
Gambar mata dari: http://www.yedraw.com/
Video dari: http://curiosity.discovery.com/question/why-humans-need-two-eyes
30 Comments
Ini aku pelajarin pas SMA, Bang.. Jawabannya sih ya gitu. Biar lebih fokus dalam memperkirakan jarak *seingat ku* *maaf ya, namanya jugak pikun :P*
ReplyDeleteWuih.. iya beb? wah berarti bener donk yang aku jabarin. Takut salah :D
DeleteIya dongs.. Hahah.. :D Tapi aku ngga terlalu sukak Biologi sih dulu. Makanya ngga dengerin secara lengkap penjelasannya kek mana :P
Deleteemang ini di biologi ya? kirain di fisika :/
DeleteKalok fisika sih tentang v=s/t.. Hahah.. :D
DeleteAduuuh.. Jadi kangen fisikaaaa.. :(
Nyiahaha.. v=s/t tuh legendaris banget ya beb.. :D
DeleteWkwkwk.. Legendaris bingiiiits.. Soalnya aku belajar uda dari kelas 7 :P
Deletebiar seimbang,,tubuh kan simetri,,ntar kalo satu berat sebelah :D
ReplyDeleteHmm.. kalo alasannya biar seimbang, mungkin Allah bisa menciptakan kita cuma punya satu mata, dan letaknya di tengah. Jadinya tetep seimbang dan simetri juga tuh mbak..
Deletehahah eksperimen yang bagus :D
ReplyDeleteBeneran dicoba yah? gimana gimana hasilnya?
Deletemales ah ka nyoba2 eksperimen kaya begitu-.-orangerti :D
DeleteWalah.. kirain udah nyobain :p
DeleteBidang kerjaan saya nih :) Artikel nya mantap sekali.
ReplyDeleteHoho.. yang kyk gini dipakai untuk augmented reality juga mas?
DeleteBidang keilmuan ini disebut computer vision ya.. dan augmented reality termasuk salah satu aplikasi dari computer vision.
Deletebagi mereka yg punya sepasang mata tetapi tak berfungsi, krn itukah mereka susah berjalan?
ReplyDelete*bagaimana dengan 'mata ketiga' apakah itu hanya milik orang Indonesia?
Biasanya sih, setau aku, untuk teman-teman kita yang kurang beruntung begitu, mereka punya kemampuan lain mbak. Aku punya beberapa temen, salah satu dari kedua mata mereka nggak sempurna, sehingga nggak bisa dipakai untuk melihat. Tapi mereka bisa beraktivitas normal kok, bahkan nyetir kendaraan pun oke. Artinya mereka punya kemampuan lain yang mungkin nggak dimiliki kita yang normal.
DeleteMengenai "mata ketiga", mungkin lebih dikenal sebagai "mata hati" atau "mata batin" kali ya mbak. Kalo menurut aku sih itu nggak cuma dimiliki orang Indonesia. Karena sebenernya kemampuan itu adalah kemampuan yang dimiliki semua orang. Hanya saja nggak semua orang mampu memanfaatkan itu. Dan sebenarnya, itu bukan hal mistis atau mitos loh. Bisa dibuktikan secara ilmiah.
Ada satu contoh lain, telekinesis. Kemampuan mempengaruhi benda-benda, untuk bergerak sesuai keinginan. Ini juga bisa dijelaskan secara ilmiah.
Ihh whaowww... baru tau detail teorinya seperti ini.
ReplyDeleteBersyukur masih punya dua mata. Gak kebayang deh mereka yang cuma punya satu, atau gak bisa melihat sama sekali.
Iya mae.. patut kita syukuri..
DeleteBtw, mae kemana aja kok baru keliatan?
Atau emang akunya yang nggak pernah main ke blognya mae ya.. hihi
Heihooo,.. aku kan habis mudik tiga minggu. No internet connection :p
DeleteAslinya ada sih. Akunya aja yang mau istirahat ngenet. Ini baru minggu kedua aktif ngeblog. Itupun gak bisa full online kayak biasanya karena laptop yg biasa aku pakek lagi di servis. Doakeun supaya cepat kembali aktivitas biasanya yaaa.
Dan ya, beberapa waktu yang lalu aku masuk ke blog ini dan gak bisaaaa. Ntah apa tulisannya. aku coba berkali-kali tetep gak bisa juga. ngambek deh gak mau main lagi. Trus tadi iseng kesini, eh, udah bisa ternyata. Huehehe
Hoho... aamiin.. semoga si lepie bsa segera pulih ya mae :)
DeleteHmm.. bisa gitu ya? Aku dari kemaren normal-normal aja nih. Temen-temen yang lain juga begitu. Tapi syukurlah kalo udah normal lagi. Hihi
mantab tulisannya rif....penejlasannya keren..
ReplyDeletetapi klo nembak itu pake ngeker mata satu kayaknya rif..apa salah ya ? :D
klo lu dulu nembak pacarmu sekarang pake mata dua, mata satu atau mata hati rif ? asal jangan mata kaki ya hehehehe :D
Hoho.. itu karena kekeran yang biasa di senapan lobangnya cuma 1 mas. Kalo ada 2 kyk di teropong binokuler kan nggak perlu nyipitin 1 mata :D
DeleteNyiahahaha.. kenapa jadi bahas yang begituuu?
aku khan suka motre dr pesawat ya, jadi pengen juga pakai Foto udara Yang stereo
ReplyDeletehoho.. ya nggak bisa juga pake kamera sederhana atuh mbak. Foto udara kan dibuat untuk tujuan dianalisis. Bukan pake kamera biasa :D
DeleteKita harus bersyukur kita diberikan 2 mata.
ReplyDeleteBersyukurlah kawan, kita diberikan 2 mata yang sehat..
ReplyDeleteIni jawaban yg saya cari. Terima kasih.
ReplyDeleteStereo kata guru saya? Ketika guru saya mengucapkan tersebut, yg terpikir dua² kerja maka hasilnya akan maksimal jika itu dilakukan
ReplyDeleteDear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims