Baca dahulu komentar kemudian

sumber: websigmas.com

Sebagai blogger, mungkin bukan barang sekali tulisan kita mendapat komentar dari seorang pengunjung, yang dari nada komentarnya, keliatan kalo dia nggak baca penuh tulisan kita sebelum komentar. Ah, mending kalo komentarnya nyambung. Nah kalo nggak nyambung? Pasti ada rasa dongkol juga donk. Dan aku pernah ngalamin itu.

Tapi sebelum lebih jauh berdongkol ria sama si komentator, ada baiknya aku bilang sejujurnya, aku juga sering kasih komentar, tanpa baca tulisannya sampe habis. Yah, nggak sering-sering amat sih. Kalo lagi BT dan males baca, trus tulisannya panjang, biasanya aku cuma baca awal dan akhir tulisannya aja. Trus langsung kasih komentar. Terkadang nyambung, kadang juga dibilang nggak nyambung sama yang punya blog. Hihihi. *maafkan daku yah*

Uokeh. Apa sih yang bikin aku dongkol?

Ceritanya ada seorang pengunjung yang baca salah satu tulisanku di blog ini. Tulisannya sih udah lumayan lama. Tulisan itu aku buat bulan April tahun 2011. Disana aku mencoba kritik salah satu rambu lalu lintas yang selama ini kita artikan sebagai batas kecepatan maksimum. Silakan baca tulisan lengkapnya disini.

Beberapa minggu yang lalu, ada seorang pengunjung yang kasih komentar. Mengingat ini tulisan lama, aku menduga si pengunjung ini datang dari gugling dan nyasar ke blog ini. Dia ninggalin komentar, aku baca sekilas, kayaknya nggak nyambung deh om! Aku salinkan komentar si pengunjung:

LU AJA YG BINGUNG KALO LINGKARAN MERAH TU ARTINYA MAKSIMAL KALO BACKGROUND BIRU ITU MINIMAL KECEPATAN MAKANYA BELAJAR DULU DONG BARU BUAT KESIMPULAN

Dari cara bicaranya, jelas aku jadi jengkel jungkir balik. Setidaknya ada 4 alasan yang bikin aku jengkel.

1. Komentarnya nggak nyambung coy!

Jelas-jelas di tulisan itu aku ngomentarin satuan di rambu itu yang menurut aku kurang tepat. Lah si mas ini kok malah bilang aku bingung. Aku nggak ngomentarin warnanya, aku cuma ngomentarin satuannya. Dan di komentar si mas ini, dia sama-sekali nggak nyebutin satuan. Nggak nyambung bro! Ketauan banget kalo dia nggak baca tulisannya sampe beres.

2. Nada komentarnya provokatif

Jelas donk! 

3. ALL CAPS

Ini maksudnya apa? Ah, mungkin kibornya rusak kali ya

4. Nggak ninggalin link

Ini yang parah. Udah ninggalin komentar nggak nyambung+provokatif, ninggalin link pun nggak. Gimana aku mau klarifikasi? Walaupun aku udah klarifikasi langsung di komentarnya, ditambah dengan post ini, rasanya si mas ini nggak akan baca.

Aduh. Jadi kebawa emosi gini deh. Okeh. Kalo seandainya si mas baca tulisan ini, mohon kiranya klarifikasi dari mas.

Baca dahulu, komentar kemudian....