Beberapa hari yang lalu aku sempat posting tentang penelepon gelap yang pake perisai "Private Number". Kali ini nggak jauh-jauh dari teror serupa. Bedanya yang ini lebih terbuka, nggak pake "private number".
Sebenarnya ini bukan kejadian sekali. Berkali-kali nih orang telepon. Ah, aku kira sih ini ada hubungannya dengan si pelaku "private number" kemaren. kalo liat nomornya, ini orang asalnya nggak jauh-jauh dari daerah asalku.
Pertama-tama nih orang sms berkali-kali, nanya....
"kamu siapa?"
Sadar akan adanya potensi kejadian yang nggak aku sukai, karena adanya indikasi ABG disana, aku acuhkan aja. Tapi si pelaku kayaknya nggak nyerah gitu aja. Dia tetep sms, dan sesekali nelpon. Akhirnya aku tanggapi...
"Mas/mbak, sebenarnya anda siapa? Kalo sekedar mau kenalan, silakan kunjungi blog saya di bangkoor.com. Semua tentang saya lengkap disana"
(haha... dasar blogger. Tetep aja promosi)
Sampai suatu malam (dua hari yang lalu), dia nelpon. Dan kali ini aku bukan nggak ngangkat, tapi emang nggak tau kalo ada telepon. Singkat cerita terekamlah panggilan dia sebagai "missed call". Aku liat nomornya, jelas aku kenal. Seketika timbul rasa kesal di hati, lalu aku sms tuh orang.
"Mohon maaf mas/mbak, sebenarnya anda siapa? Ada perlu apa sama saya? Kalo sekedar mau kenalan, mohon maaf nggak akan saya tanggapi. Maaf saya hanya melayani sms"
Aku kirim, tunggu sebentar, ternyata masih pending. Ah, lagi-lagi ini indikasi ABG, banyak punya nomor dan sering gonta-ganti SIM Card.
Setengah jam kemudian dia bales...
"D lihat dri kta2 Km, km orng ny sombonk bngt, km gx mikir y, lox km expos no.. km krja ny ap to.. Ap km anak ningrat.."
Wow! Prediksi terbukti! Alay detected!
Dan kayaknya kali ini juga menyoal nomor handphone aku yang selalu jadi dilema. Lalu aku bales...
"Maaf ya mas/mbak, emang siapa yang expose nomor saya? Saya nggak merasa tuh. Saya rakyat jelata kok"
Dia bales lagi... tetep dengan gaya alaynya yang kental...
"Gx usah nglak. Q pnya no km dri radyo, km nie sox bngt. Lox km waktu expos gx cri tmen, q gx bkal zmz km. Gx usah sombonk lh jdi orng. Gx mikir bngt"
Hah? Ni orang marah-marah loh.
Aku bales lagi...
"Mas, saya memang nggak pernah expose nomor ke manapun. Coba tanya ke temen anda si Radyo itu. Pastikan bener nggak nomor yang dia kasih. Kalo liat dari nomor anda, saya kira anda tinggal di Sumsel sekitarnya"
Dia bales...
"Mang km orng mana. Q dpet no km bner2 dari radyo. Q rang lampunk"
Wah! Lagi-lagi berurusan sama orang Lampung. Aku bales lagi....
"Tuh kan. Makanya kamu tanya temen kamu radyo itu. Saya orang sumsel, saya nggak pernah kasih nomor handphone ke orang lampung. Saya nggak ada kenalan orang Lampung. Saya sering dapet sms kyk gini mas. Ngakunya salah sambung, berharap dapet kenalan"
Tanggapan dia...
"Q jdi orng gx prnah pura2 slah smbunk. Y udh lox emang km gx prnah expos tp prlu km tau. Q dpet no km dri radyo. N q gx prnah cri tmen dri pura2 slah smbunk."
Waktu itu aku kira "Radyo" adalah nama orang, tapi ternyata...
"Radyo bkan nma orang. Tp stasiun pnyiaran. Y udh wsalam."
Sejenak aku mikir...
Radyo? stasiun penyiaran?
Apakah si Radyo adalah penyiar? Atau apakah si Radyo adalah pendengar, sama seperti si bocah tadi?
Aha! Jawaban yang paling tepat aku rasa, yang dimaksud dengan "radyo" oleh si bocah adalah RADIO. Ya, RADIO, bukan RADYO.
Haha... Dasar anak muda...
Sebenarnya ini bukan kejadian sekali. Berkali-kali nih orang telepon. Ah, aku kira sih ini ada hubungannya dengan si pelaku "private number" kemaren. kalo liat nomornya, ini orang asalnya nggak jauh-jauh dari daerah asalku.
Pertama-tama nih orang sms berkali-kali, nanya....
"kamu siapa?"
Sadar akan adanya potensi kejadian yang nggak aku sukai, karena adanya indikasi ABG disana, aku acuhkan aja. Tapi si pelaku kayaknya nggak nyerah gitu aja. Dia tetep sms, dan sesekali nelpon. Akhirnya aku tanggapi...
"Mas/mbak, sebenarnya anda siapa? Kalo sekedar mau kenalan, silakan kunjungi blog saya di bangkoor.com. Semua tentang saya lengkap disana"
(haha... dasar blogger. Tetep aja promosi)
Sampai suatu malam (dua hari yang lalu), dia nelpon. Dan kali ini aku bukan nggak ngangkat, tapi emang nggak tau kalo ada telepon. Singkat cerita terekamlah panggilan dia sebagai "missed call". Aku liat nomornya, jelas aku kenal. Seketika timbul rasa kesal di hati, lalu aku sms tuh orang.
"Mohon maaf mas/mbak, sebenarnya anda siapa? Ada perlu apa sama saya? Kalo sekedar mau kenalan, mohon maaf nggak akan saya tanggapi. Maaf saya hanya melayani sms"
Aku kirim, tunggu sebentar, ternyata masih pending. Ah, lagi-lagi ini indikasi ABG, banyak punya nomor dan sering gonta-ganti SIM Card.
Setengah jam kemudian dia bales...
"D lihat dri kta2 Km, km orng ny sombonk bngt, km gx mikir y, lox km expos no.. km krja ny ap to.. Ap km anak ningrat.."
Wow! Prediksi terbukti! Alay detected!
Dan kayaknya kali ini juga menyoal nomor handphone aku yang selalu jadi dilema. Lalu aku bales...
"Maaf ya mas/mbak, emang siapa yang expose nomor saya? Saya nggak merasa tuh. Saya rakyat jelata kok"
Dia bales lagi... tetep dengan gaya alaynya yang kental...
"Gx usah nglak. Q pnya no km dri radyo, km nie sox bngt. Lox km waktu expos gx cri tmen, q gx bkal zmz km. Gx usah sombonk lh jdi orng. Gx mikir bngt"
Hah? Ni orang marah-marah loh.
Aku bales lagi...
"Mas, saya memang nggak pernah expose nomor ke manapun. Coba tanya ke temen anda si Radyo itu. Pastikan bener nggak nomor yang dia kasih. Kalo liat dari nomor anda, saya kira anda tinggal di Sumsel sekitarnya"
Dia bales...
"Mang km orng mana. Q dpet no km bner2 dari radyo. Q rang lampunk"
Wah! Lagi-lagi berurusan sama orang Lampung. Aku bales lagi....
"Tuh kan. Makanya kamu tanya temen kamu radyo itu. Saya orang sumsel, saya nggak pernah kasih nomor handphone ke orang lampung. Saya nggak ada kenalan orang Lampung. Saya sering dapet sms kyk gini mas. Ngakunya salah sambung, berharap dapet kenalan"
Tanggapan dia...
"Q jdi orng gx prnah pura2 slah smbunk. Y udh lox emang km gx prnah expos tp prlu km tau. Q dpet no km dri radyo. N q gx prnah cri tmen dri pura2 slah smbunk."
Waktu itu aku kira "Radyo" adalah nama orang, tapi ternyata...
"Radyo bkan nma orang. Tp stasiun pnyiaran. Y udh wsalam."
Sejenak aku mikir...
Radyo? stasiun penyiaran?
Apakah si Radyo adalah penyiar? Atau apakah si Radyo adalah pendengar, sama seperti si bocah tadi?
Aha! Jawaban yang paling tepat aku rasa, yang dimaksud dengan "radyo" oleh si bocah adalah RADIO. Ya, RADIO, bukan RADYO.
Haha... Dasar anak muda...
5 Comments
hahahahaha,,, males banget klo aku harus nanggapin.. soalnya mereka yang suka gitu serasa kita yang salah gitu.. Makan waktu dan makan pulsa aja :P
ReplyDeletekalo aku sih aku ladeni mbak... tapi kalo udah kebangetan ya aku tinggal, ntar juga di bosen sendiri
ReplyDeleteTos dulu ah sesama sms-holic.
ReplyDeleteKenapa ga lu manfaatin aja gan, kalo mau kenalan kirim pulsa dulu gitu XD
double post. koneksi bapuk -_-
ReplyDeletehaha... nggak ah.. nggak tega... ABG cuy...
ReplyDeleteDear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims