Setelah menggalau ria meratapi keadaan di postingan sebelumnya, kali ini aku mau kasih kabar gembira. Eum, nggak gembira-gembira amat sih. Ada juga pahitnya... Yah, inilah ceritaku...
Minggu, 16 Oktober 2011
Hari dimana si item mulai menampakkan keanehan. Hampir satu hari aku hanya bisa melihat si item tergeletak tak berdaya. Sorenya, aku mulai berpetualang mencari tabib yang mampu mengobati si item. Kesana kemari, tak ada satupun yang menjanjikan. Hingga pada satu lapak kecil, ada secercah sinar yang muncul dari senyum si pemilik lapak, si item bisa ditolong. Si tabib memintaku kembali esok hari. Dengan penuh harap, aku mengangguk semangat.
Senin, 17 Oktober 2011
Aku kembali menghadap sang tabib, dengan menggenggam si item di tangan. Kuserahkan si item kepada sang tabib. Lagi-lagi aku diminta kembali esok hari. Ternyata sang tabib bukanlah tabib yang sebenarnya. Aku pun kembali harus menghadapi kenyataan, hidup tanpa si item.
Selasa, 18 Oktober 2011
Dengan langkah penuh harap aku kembali menghadap sang tabib. Lagi-lagi sang tabib palsu hanya bisa membuatku kecewa. Ia minta aku kembali 2 hari lagi. Masih berharap si item bisa sembuh, aku relakan ia menginap di klinik sang tabib.
Kamis pagi, 20 Oktober 2011
Lagi-lagi dengan muka penuh harap aku kembali mendatangi klinik sang tabib. Walau dengan hati sedikit kesal.
"kali ini harus dapat", gumamku.
Aku : "Maaf mbak, N70 yang kemaren udah selesai belum ya?"
Si mbak : "yang ini ya? Maaf mas, teknisinya belum dateng. Kyknya nanti siang deh"
Aku kembali kecewa
Aku : "Tapi udah diliat kan?"
Si mbak : "belum"
Aku : #$%@%$% "trus jadinya kapan?"
Si mbak : "coba balik lagi ntar siang deh. Biasanya dia dateng agak siangan"
Aku : "Oh gitu. (ni orang niat buka lapak nggak sih?). Oke lah, nanti saya balik lagi deh"
Kamis sore, 20 Oktober 2011
Sesuai janjiku, aku kembali ke lapak si tabib (bukan sang tabib). Aha! Disana sudah ada seorang pria bertubuk tambun, berjenggot tebal, mengenakan potongan kaos basket.
Aku : "Maaf mbak, N70 yang tadi udah dibenerin?"
Si mbak : "Eh, (nanya ke si mas tambun)"
Mas tambun : "yang ini ya? (ngomong ke si mbak) kenapa emang dek?"
Si mbak : "pake batere nggak nyala, tapi pake power supply nyala"
Mas tambun : "udah kok. Udah bisa nih"
Aha!! Akhirnya si item kembali sehat!
Mas tambun : (ngasih si item)
Aku : "emang apa masalahnya mas?"
Mas tambun : "software"
Aku : "Ow, berarti nggak ada masalah di hardware?"
Mas tambun : "nggak ada"
Aku : "tapi data-data semua hilang donk?"
Mas tambun : "iya. Kemaren saya lupa back-up"
Aku : "oke deh. Jadi berapa?"
Mas tambun : "50ribu"
Aku : (nyerahin 50ribu) "makasih ya mas"
Mas tambun : "sama-sama. Lain kali kalo ada masalah kesini aja lagi"
Dengan wajah berseri-seri aku melangkahkan kaki. Ah! Akhirnya si item tlah kembali. Dengan semangat aku masukkan SIMcard dan memory card. Aku hidupkan si item. Dan...
Ternyata si item belum sepenuhnya sembuh. Aku kembali kecewa. Kembali dengan langkah gontai, aku datangi si mas tambun.
Aku : "mas, nggak bisa lagi nih"
Mas tambun : "loh. Kenapa?"
Aku : "tadi nyoba masukin SIM card"
Mas tambun : (otak-atik) "bentar ya mas"
kembali aku menunggu... Si mas tambun dengan asyiknya meremas-remas obeng, memuntir-muntir baud handphone lain. Aku tetap sabar..
Sampai akhirnya...
Mas tambun : "kayaknya SIMcardnya yang rusak deh mas. Ini pake SIM card laen bisa kok"
Aku : "Eh, beneran"
Dan ternyata bener Saudara-saudara. Si item normal dengan kartu yang lain.
Dengan wajah kesel, aku bilang,
Aku : "oke deh, makasih ya mas"
Mas tambun : (dengan wajah ngeselin) "sama-sama"
Hah? Jadi selama ini si item nggak kenapa-kenapa?
Jadi selama ini cuma SIM card-nya yang bermasalah?
Jadi aku nunggu 3 hari, kemana-mana tanpa pegang hape, ketinggalan informasi, sampe kehilangan dunia cuma gara-gara SIM card rusak?
Jadi duit 50ribu yang tadi terbuang percuma?
Jadi aku kehilangan data-dataku dengan percuma?
Jadi selama 3 hari ini, pelaku utamanya si kartu hijau yang udah berulang kali rusak itu?
Hah?
Tapi, alhamdulillah.. si item udah kembali. Aku rela deh, 50 ribu terbuang percuma. Mungkin dari sana bisa dipetik pelajaran, lain kali harus lebih teliti sebelum nyerahin ke orang lain.
Untuk temen-temen yang ada perlu ngubungin aku, sementara aku pake nomor baru, 08568245038. Tak secantik nomor yang lama, tapi semoga bisa kembali memperlancar komunikasi yang sempat terganggu.
Sejujurnya aku pengen juga ganti nomor, gara-gara udah berulangkali rusak. Tapi, ada rasa enggan, mungkin karena pengaruh nomornya yang cantik, dan juga sudah banyak rekanan yang familiar dengan nomor itu. Yah, dilema kartu hijau...
6 Comments
Udah di coba ke gerai *KartuHijau* nya gan? Sayang lho, ampe ganti nomer gitu..
ReplyDeleteudah gan. Kalo ada pemilihan pelanggan paling setia, mungkin aku yang kepilih. Aku punya koleksi 5 kartu dengan nomor yang sama
ReplyDeleteTerus knapa skrang ga diusahin lagi gan? Ato ini cuma nomer smntara?
ReplyDeleteudah kok gan... ni udah pake nomor lama..
ReplyDeleteEh bagi nomer lu gan. Yg lama tadinya udah gw hapus --a
ReplyDeleteDM di twitter aja yak..
ReplyDeleteDear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims