Pendidikan Orang Dewasa = Respecting Each Other

Kelas hari itu adalah kelas pagi. Tidak sedikit mahasiswa yang telah siap menerima kuliah. Ruang kelas sudah terisi oleh lebih dari seperempat penuh, seperdelapan jam sebelum kuliah dimulai pukul tujuh. Sebagian mengobrol dengan rekannya, sebagian lainnya asyik membaca, menekan keypad Handphone atau juga mengunyah roti dan menegak minuman. Seorang pria paruh baya, dosen mata kuliah pagi itu - masuk ke kelas juga sebelum pukul tujuh. Mempersiapkan presentasi kuliah seperti halnya dosen lain sebelum memulai aktivitas rutinnya.
Itulah kelas mata kuliah Karakteristik Teknik Bahan Pertanian, mata kuliah semester 4 yang berlangsung setiap hari Kamis pagi. Dosen yang mengajar adalah Pak Desrial, Kepala Departemen Teknik Pertanian IPB.
Hal yang tak dinyana hadir pagi itu. Lebih dari 5 mahasiswa terlambat datang....


Pak Desrial selaku dosen seperti biasa menyampaikan sedikit wejangan dan pesan-pesan moral sebelum memulai kuliah. Saya rasa inilah yang petut dilakukan dosen-dosen lain. Sehingga materi yang didapat mahasiswa  tidak hanya materi kuliah yang baku, melainkan juga materi tentang kehidupan yang tentunya sangat bernilai.
Kembali ke kelas pagi itu...
Di sela-sela sang dosen menyampaikan pepatah paginya, muncullah segerombol mahasiswa dengan tergopoh-gopoh dari balik pintu. Firasatku berkata, bakal dapet “materi tambahan” neh....
Ternyata benar. Pak Desrial tidak membiarkan mahasiswa yang telat itu (yang ternyata terus bertambah) untuk langsung menikmati nikmatnya kursi kelas. Satu persatu mahasiswa itu dipersilakan menyampaikan alasan dan permohonan maaf karena kesalahanya.
Pagi itu memang menjadi pagi dengan jumlah mahasiswa terlambat yang paling banyak, lebih dari 10 orang. Nasihat yang diberikan pagi itu pun menjadi lebih dari untuk segelintir orang itu. Selepas semua mahasiswa “bermasalah” itu menyelesaikan tugas spesialnya pagi itu, Pak Desrial kembali menyampaikan nasihat-nasihatnya. Satu frase dari nasihat-nasihat itu yang saya garis bawahi adalah bahwa Pendidikan orang dewasa adalah respecting each other.
Tentu bukanlah tindakan yang bijak jika kita yang notabene ada di institusi pendidikan orang dewasa – diperlakukan dan berlaku layaknya anak sekolah dasar. Yang berlaku di pendidikan orang dewasa adalah respecting each other, bagaimana kita mampu menghormati orang lain seperti halnya kita menghormati diri sendiri. Jika ingin dihormati orang lain, maka hormatilah mereka. Bukan hanya itu, hormatilah waktu. Karena waktu bisa jadi adlah pencerminan diri sendiri.
Pada kuliah yang sama pertemuan selanjutnya, jumlah mahasiswa yang terlambat mengalami penurunan. “Tugas spesial” dari Pak Desrial ternyata terbukti manjur....

Note : batas waktu keterlambatan adalah 1 x 15 menit atau sesuai yang telah disepakati pada kontrak perkuliahan dan mahasiswa berhak melaporkan dosen yang terlambat lebih dari batas waktu, seperti yang disampaikan dalam pertemuan rutin dosen dan mahasiswa TEP di Auditorium AMN, 12 Mei 2010.