Jadi Wartawan? Siapa takut
“Every citizen is a reporter”, itulah motto dari OhmyNews, sebuah situs internet citizen journalism paling terkemuka di dunia.
Ya, melihat dari motto itu, bukan sekedar pasif menerima berita, warga masyarakat juga tampaknya harus bisa aktif membuat berita, dan bahkan menyebarluaskannya sendiri. Atau dengan kata lain menjadi reporter.
Setiap warga masyarakat dapat secara aktif menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Seperti yang kita tahu, warga masyarakat adalah subjek yang paling dekat dengan peristiwa-peristiwa yang bisa saja luput dari mata wartawan tradisional. Kita lihat saja peristiwa gempa tektonik di Tasikmalaya beberapa waktu lalu. Warga tentunya menjadi yang pertama meyaksikan dan merasakan kedahsyatan peristiwa itu. Berita di media tradisional tentunya tidak lepas dari laporan warga yang berada dekat di lokasi peristiwa dan secara sukarela melaporkan apa yang mereka lihat dan rasakan.
Kecanggihan teknologi juga berperan dalam perkembangan jurnalismme warga. Warga bisa memanfaatkan media-media semacam Twitter, blog, atau e-mail. Bahkan salah satu media pertemanan yang paling populer saat ini, Facebook – juga bisa menjadi media penyampaian informasi. Berdasrkan pengamatan saya saat gempa Tasikmalaya terjadi, hampir semua status teman-teman saya di Facebook “memberitakan” peristiwa itu, karena memang mereka juga ikut merasakannya. “Bogor diguncang gempa”, “Wah! IPB kena gempa”. Itulah beberapa status teman-teman saya tepat beberapa saat pasca mereka merasakan gempa dahsyat itu. Komentar-komentar kemudian bermunculan di bawah status itu. Ada yang bernada tidak tahu, ada juga yang menyatakan ikut merasakan. Banyak dari yang menberi komentar adalah teman-teman mereka yang baru mengetahui peristiwa itu. Secara tidak sadar mereka sudah menjadi wartawan, walaupun yang mereka laporkan hanya sebagian kecil dari peristiwa besar yang terjadi.
Perkembangan jurnalisme warga juga dipengaruhi unsur ketidakpercayaan masyarakat terhadap media tradisional yang akhirnya membangkitkan partisipasi warga di jurnalisme. Mari kita sedikit menoleh ke kasus konflik Indonesia-Malaysia. Secara tidak langsung, media-media tradisional Indonesia telah berperan dalam membentuk pikiran masyarakat Indonesia yang anti-Malaysia. Media-media tradisional terlalu jor-joran memberitakan segala kejahatan yang dilakukan Malaysia. Akibatnya timbul-lah paradigma dalam maryarakat yang sebenarnya tidak tahu apa-apa bahwa perang adalah cara yang paling ampuh untuk mengakhiri konflik ini. Padahal, jika kita berpikir lebih jauh, ada banyak warga Indonesia yang tinggal dan menetap di Malaysia. Di antara mereka ada yang sempat bersuara mengenai masalah ini. Seorang warga Indonesia yang tinggal di Malaysia menulis di sebuah halaman blog tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi dan tentunya bernada berbeda dengan yang diberitakan di media-media tradisional Indonesia. Warga Malaysia sama sekali tidak mengetahui akan masalah ini. Berita terakhir tentang Indonesia adalah peristiwa bom Kuningan. Perkembangan media massa memang meningkat pesat, tapi secara kuantitas, dan bukan secara kualitasnya.
Dari beberapa contoh di atas, jelaslah betapa pentingnya andil warga masyarakat sebagai wartawan warga dalam pemberitaan peristiwa-peristiwa aktual yang terjadi di berbagai penjuru.
Beberapa media tradisional telah membuka kesempatan bagi masyarakat untuk turut aktif menjadi bagian dalam bahan pemberitaan mereka. Kompas misalnya. Harian terbesar di Indonesia ini menyediakan space untuk warga dalam sebuah halaman web di http://community.kompas.com yang bisa diakses warga untuk menyampaikan setiap peristiwa yang mereka lihat atau mereka alami. Selain itu, juga ada panyingkul (www.panyingkul.com), Kabar Indonesia (www.kabarindonesia.com), atau wikimu (www.wikimu.com) . Situs-situs tersebut sepenuhnya mengandalkan tulisan-tulisan dari warga sebagai kontannya.
Lalu, siapkah anda menjadi wartawan warga?
0 Comments
Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims