Suatu hari di sebuah minimarket...
Ah. Bukan masalah siapa yang sok ramah atau sok cool, tapi ini masalah 100 Rupiah. Kemana larinya si cepek itu? Apa bener larinya ke rekening sumbangan? Apa bener? Seberapa percaya kah anda?
Emm. Bahkan di struknya pun nggak tercetak dengan jelas, apakah recehan yang kita ikhlaskan itu bener-bener disumbangin.
Seberapa percaya kah anda?
Ok, kita coba berprasangka baik. Andai tiap harinya minimarket itu dikunjungi 200 orang. Kita anggap setiap pengunjung itu "dipaksa" untuk menyumbangkan 100 Rupiah recehannya. Artinya, akan terkumpul 20ribu Rupiah setiap harinya. Dalam sebulan, akan terkumpul setidaknya 600ribu Rupiah. Lumayan gede lah kalo disumbangin. Uang segitu bisa dijadiin 60-70 bungkus nasi. Cukup pantas didermakan untuk anak-anak panti asuhan.
Tapi andai kita berprasangka buruk, duit segitu lumayan juga loh...
Lalu, Seberapa percaya kah anda?
*tambahan:
Di depan pintu minimarket biasanya ada anak-anak (sering juga orang dewasa) yang minta sumbangan. Andai kembalian 100 Rupiah tadi disumbangin ke mereka, dan semua pengunjung yang punya kembalian juga menyumbang ke mereka. Duit 600ribu setidaknya tepat sasaran, bisa masuk ke perut yang bener-bener berhak loh. (tapi kita juga harus prasangka baik ke si peminta sumbangan)
Ahh.. post ini jadi semakin bikin bingung.. Biarin dah..
Percakapan diatas sering banget lah ya. Ada yang sok ramah, ada juga yang sok cool *ehem*
Aku(A) : (masuk minimarket) Kasir (K) : Selamat datang di *namaminimarket*!! Selamat belanja! A : (senyum) (cari sesuatu) (serahin sekotak pasta gigi ke kasir) K : Ini aja mas? Sabunnya sekalian? A : (senyum) nggak mbak K : Semuanya jadi 4900 Rupiah mas A : (ngeluarin uang 5ribuan) (serahin ke kasir) K : Uangnya 5 ribu ya (pencet-pencet keyboard). 100 rupiahnya mau disumbangin aja mas? A : (bengong) iya deh boleh (ambil belanjaan) (pergi)
Ah. Bukan masalah siapa yang sok ramah atau sok cool, tapi ini masalah 100 Rupiah. Kemana larinya si cepek itu? Apa bener larinya ke rekening sumbangan? Apa bener? Seberapa percaya kah anda?
Emm. Bahkan di struknya pun nggak tercetak dengan jelas, apakah recehan yang kita ikhlaskan itu bener-bener disumbangin.
Seberapa percaya kah anda?
Ok, kita coba berprasangka baik. Andai tiap harinya minimarket itu dikunjungi 200 orang. Kita anggap setiap pengunjung itu "dipaksa" untuk menyumbangkan 100 Rupiah recehannya. Artinya, akan terkumpul 20ribu Rupiah setiap harinya. Dalam sebulan, akan terkumpul setidaknya 600ribu Rupiah. Lumayan gede lah kalo disumbangin. Uang segitu bisa dijadiin 60-70 bungkus nasi. Cukup pantas didermakan untuk anak-anak panti asuhan.
Tapi andai kita berprasangka buruk, duit segitu lumayan juga loh...
Lalu, Seberapa percaya kah anda?
*tambahan:
Di depan pintu minimarket biasanya ada anak-anak (sering juga orang dewasa) yang minta sumbangan. Andai kembalian 100 Rupiah tadi disumbangin ke mereka, dan semua pengunjung yang punya kembalian juga menyumbang ke mereka. Duit 600ribu setidaknya tepat sasaran, bisa masuk ke perut yang bener-bener berhak loh. (tapi kita juga harus prasangka baik ke si peminta sumbangan)
Ahh.. post ini jadi semakin bikin bingung.. Biarin dah..
2 Comments
maksudnya, disumbangin ke kasir nya bang,,
ReplyDeletewkwkwkwkwk,,
itu...
ReplyDeletesepertinya disumbangkan untuk minimarketnya untuk perkembangannya *mungkin :|
Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims