Kostan, kontrakan, atau rumah?

Satu hal yang melekat erat dan menjadi ciri mahasiswa rantau adalah tempat tinggal sementara yang dikenal dengan istilah kost atau indekos. Sudah menjadi suatu hal yang lumrah bagi setiap mahasiswa yang merantau jauh dari kampung halaman, hidup di negeri orang dengan menyewa tempat tinggal sementara. Tak heran, bisnis kost mahasiswa menjadi lahan bisnis tersendiri bagi masyarakat sekitar kampus. Selain kost, satu istilah lain yang bermakna hampir sama dengan kost adalah kontrakan. 
sumber: http://duniaproperti.wordpress.com

Lalu dimana letak beda kost dan kontrakan?

Satu hal yang menjadi pembeda adalah jumlah penghuninya. Kost biasanya disewakan perorangan. Satu petak kamar, disewakan untuk satu orang penghuni. Namun tidak menutup kemungkinan lebih dari satu orang. Sistem penyewaannya adalah per kamar. Antara penghuni kamar satu dengan penghuni kamar lainnya, hampir bisa dipastikan tidak memiliki hubungan sosial sebelumnya. Bentuk kostan biasanya adalah gedung berkamar banyak, yang tiap kamarnya disewakan untuk kost. Sistem pembayarannya bisa per bulan, per tahun, atau bahkan harian. Namun, ada bentuk kost lainnya berupa rumah dengan beberapa kamar sengaja disewakan si pemilik rumah untuk orang lain. Dengan kata lain, si penyewa akan tinggal bersama dalam satu rumah dengan si pemilik rumah. Sistem kost biasanya lebih melekat pada mahasiswa.

Sedangkan kontrakan bisa dikatakan sebagai rumah yang sengaja disewakan secara utuh. Penyewanya adalah sekelompok orang, yang telah memiliki hubungan sosial sebelumnya. Pemilik rumah akan menyewakan rumahnya secara utuh, bukan per kamar. Sistem pembayaranya biasanya per tahun. Sistem kontrakan biasanya lebih melekat pada keluarga.

Sistem kost dan sistem kontrakan masing-masing tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Nah, berhubung aku juga mahasiswa rantau, tentunya juga aku harus menyewa tempat tinggal donk. Kebetulan, melihat dari sistemnya, aku bisa dikatakan menyewa dengan sistem kontrakan.

Lalu, ada satu hal unik. Aku biasanya menyebut tempat tinggal sementara ini bukan dengan 2 istilah di atas. Satu istilah lain yang aku pakai, yang mungkin terdengar asing bagi mahasiswa rantau lain, adalah istilah rumah. Ya, aku lebih suka menyebut tempat tinggal sementara ini sebagai rumah, bukan kostan ataupun kontrakan. Why?

Apakah karena aku menyewa dengan sistem kontrakan? Bukan. Faktanya justru banyak mahasiswa lainnya yang juga menyewa dengan sistem kontrakan, menyebut tempat tinggal mereka dengan kontrakan, atau bahkan kostan. Tapi aku lebih suka menyebutnya sebagai rumah. Walau mungkin jika aku tinggal di kostan.

Satu alasan utama adalah, karena istilah rumah mengandung pengertian yang lebih mendalam daripada istilah kost ataupun kontrakan

Ada satu slogan yang kita kenal, "rumahku istanaku". Tidak pernah kita dengar, "kostanku, istanaku", atau "kontrakanku, istanaku". 

Fenomena yang sering aku temui di kalangan beberapa mahasiswa rantau adalah, betapa tidak pedulinya mereka pada tempat tinggalnya. Tempat tinggalnya hanya sebatas petak kamar berukuran 3x4 meter persegi. Selebihnya, dianggap sebagai tempat tinggal orang lain yang diluar tanggungjawabnya. Bahkan seonggok sampah yang ada pada jarak beberapa centimeter di depan kamar kostnya, dia anggap bukan tanggungjawabnya. Mereka lebih suka menyebut tempat tinggalnya sebagai kostan. Ternyata istilah kostan membantu mempersempit pemikiran kita tentang tempat tinggal.

Aku tidak semerta-merta menghakimi mahasiswa kostan. Mereka yang tinggal di kontrakan juga terkadang berlaku sama. Dan beberapa juga ada yang peduli satu sama lain.

Cobalah gunakan istilah rumah. Istilah rumah akan menimbulkan sugesti tersendiri dalam diri kita. Sugesti yang menimbulkan rasa memiliki. Bukan hanya memiliki hak, namun juga memiliki kewajiban. Istilah rumah juga memberikan kesan kedekatan antara satu penghuni dengan penghuni lainnya. Karena rumah adalah tempat tinggal keluarga. Mereka yang ada dalam satu atap rumah adalah keluarga.

Sering aku temui, beberapa teman merasa aneh mendengar jawabanku atas pertanyaan mereka:
"lagi dimana, rif?"
yang lalu aku jawab dengan:
"lagi di rumah. Ke rumah aja"
seketika mereka bingung,
"rumah? Lu pulang kampung?"

Ah, emang rumah cuma di kampung?

So, bagaimana dengan kalian?

Post a Comment

13 Comments

  1. Konsep, 'rumah' nya boleh juga gan, tapi kalo ane lebih suka bilangnya kost daripada rumah, sebagai pembeda aja dengan mahasiswa yang ga nge-kost.

    Dan anak kost-an kayaknya lebih enak didenger daripada anak rumahan XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngakak bacanya. tapi kalo gua sih lebih seneng nyebutnya pusat komando.

      *gundamModeON

      Delete
  2. yah kalo masalah sebutan sih rasanya bukan masalah gede lah ya. Cuma kadang kata "rumah" memberi sugesti tersendiri loh... berasa lebih nyaman tidur di rumah ketimbang di kost

    ReplyDelete
  3. sama..saya juga srg nyebut dengan istilah "rumah" kecuali pas di asrama. skrg kos dulu ngontrak, tetap saya namain rumah. walaupun teman kadang mengoreksi "kosan kalik"

    ReplyDelete
  4. wah.. sehati donk mbak. Dari awal keluar asrama, aku nggak pernah nyebut kostan, selalu nyebut rumah

    ReplyDelete
  5. Sewaktu kuliah dulu saya ngontrak sampai lulus, bisa dikatakan rumah permanen selama 4,5 tahun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah... sama donk mas. Saya juga dari awal sampe lulus hidup di kontrakan

      Delete
  6. Saya waktu kuliah, pernah ngontrak dan kos. Sama seperti yang ditulis di atas, kalau saya bilang saya sedang di rumah, pasti pikiran penanya saya sedang ada di bali, rumah asal saya. Padahal saya sedang ada di kos atau di rumah kontrakan. Akhirnya, untuk menghindari pertanyaan ndak penting seperti "loh, kamu pulang ke bali?", saya menggunakan istilah "di kontrakan" atau "di kos". :)

    ReplyDelete
  7. apapun sebutannya, yang terpenting adalah suasana yang asik-akrab-ajib di bawah atap yang sama.

    ReplyDelete
  8. sebut apartment ajah bang, biarr keren, hehehehehe

    ReplyDelete

Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims