Cari Rumah Kontrakan (part 3-habis)

Maaf
Sebelum ngelanjutin ke cerita terakhir, mungkin ada baiknya aku minta maaf dulu. Semua blogger yang menggunakan platform Blogger/Blogspot (aku juga bingung apa bedanya) pasti ngalamin hal yang sama. Layanan Blogger mendadak tidak tersedia sejak 11 Mei dan baru normal setelah dua hari berikutnya. Pemilik blog nggak bisa membuka dasbor mereka. Makanya bisa dipastikan semua pengguna Blogger yang udah nyiapin draft post nggak bakal bisa publish. Karena Blogger hanya tersedia dalam versi read-only. Berdasarkan keterangan resmi dari Blogger sih katanya kemaren lagi ada maintenance untuk upgrade dengan layanan-layanan terbaru.

Tapi tampaknya maintanance yang udah dilakuin berdampak negatif juga. Post terakhir blog ini sempat hilang karena Blogger sengaja menghapus post setelah Rabu 11 Mei. Setelah maintenance, post yang hilang udah nongol lagi, tapi komentar-komentar yang ada tetap hilang. Untuk itu, aku mohon maaf untuk temen-temen yang udah komentar disana. Bagi yang berkenan, silakan rollback ke post itu, dan tinggalkan komentar. Kebetulan udah aku republish dengan beberapa tambahan. So, silakan rollback ^^


Rumah Baru
Yap, inilah post terakhir dari seri post pindah kontrakan. Untuk yang belum baca seri-seri sebelumnya, silakan baca part 1 dan part 2. Sama dengan post sebelumnya, post ini juga akan menampilkan foto-foto. Bedanya, foto-foto yang tampil disini adalah foto-foto baru. Yah, yang bakal jadi kenangan baru. So, cekidot!

Ni dia rumah baru kami (jangan liat mobilnya)
Dari angle lain
Tampak dalam, masih berantakan
Lokasinya nggak jauh dari loaksi kontrakan sebelumnya, kalo jalan kaki 3 menit juga sampe. Makanya tadi pagi udah mulai pindahan, dikit-dikit.
Rumah baru kami ini punya 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Nah, setelah ditelisir, ternyata rumah ini punya 4 kamar yang semuanya beda ukuran. Satu kamar di kiri depan, yang paling luas. Dengan jendela yang menghadap langsung ke halaman, inilah kamar kelas 1. Kamar kedua, di kanan depan. Juga punya jendela, tapi dengan ukuran yang lebih sempit. Inilah kamar kelas 2. Kamar kelas 3 ada di kiri belakang, kamar ini punya fasilitas yang sama dengan kamar kelas 4, tapi dengan ukuran yang lebih luas. Sedangkan kamar keempat, ada di kanan belakang, inilah kamar kelas 4, yang dipasang tarif paling murah. 

Supaya adil, kami buat aturan harga tiap kamar berbeda. Dan supaya lebih adil lagi, harus ada pengundian kamar. Pengundian dilakukan di kontrakan lama, dengan dihadiri 5000 pasang mata (nggak segitunya juga sih ^^). Dan, berdasarkan hasil pengundian, kamar yang bakal jadi sarangku adalah....
Tadaaa!!
aku dapet undian kamar kelas 2
Gimana? Cakep kan? So sweet banget kan? Hehe...
Yah, itulah sarang, yang bakal jadi tempatku berkeluhkesah, setidaknya selama satu tahun kedepan...



Say Goodbye to C'EighterZ
Dengan berpindahnya kami, penghuni kontrakan lama - ke pilihan hati masing-masing, maka berakhir pula riwayat C'EighterZ. Sebuah sebutan untuk para penghuni kontrakan lama kami. Dan, sebagai penerus di kontrakan baru, lahirlah sang penerus, D'TwenyF4ur

Post a Comment

3 Comments

  1. sayangnya saya tidak pernah kontrak,jadi nggak bisa ngerasain enaknya dan susahnya kontrak...

    maksudku,sedari sma hingga lulus hidupku di jalan,paling bagus juga kos satu kamar bertiga atau berempat..bisa di bayangkan pengapnya,1 kamar dengan ukuran 4x4 meter di isi 4 org...

    bahkan hingga memasuki dunai kerja,juga belum bisa tinggal di kontrakkan yang gede kayak gambar di atas,paling banter cuman kos lagi,1 kamar bertiga lagi...upphhhh...

    tapi untunglah sekarang sudah bisa beli rumah sendiri dari hasil mengais rezeki di jalan,ya tidak terlalu luas sih,tapi lumayan buat naruh 1 istri dan 2 anak biar nggak kehujanan dan kedinginan...

    hanya kalau boleh saya titip saran,ntar kalau sudah lulus kuliah dan jadi sarjanan/insiyur,jangan mencari kerja,mahasiswa harus bisa menciptakan lapangan kerja,dengan label "maha" harusnya bisa berkreasi di atas kemampuan rata-rata,kalau mahasiswa masih mencari kerja,apa bedanya dengan lulusan SD?..nggak ada beda dong,masak sarjana masih mengemis pekerjaan?,malu dengan gelar sarjana/insinyur-nya kalau masih mengemis kerjaan dari pintu ke pintu,alangkah lebih baik kalau sarjana/insinyur menciptakan lapangan pekerjaan...

    salam kenal !

    ReplyDelete
  2. wih keren banget mas berapa tu setahunnya kalau ada di cirebon mah mau tuh hehe..
    selamat ngeblog kembali ^^

    ReplyDelete
  3. kayanya kontrakan kelas menengah keatas ya?
    pasti mahal tuh

    ReplyDelete

Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims