Mata masih masem setelah begadang semalem, ngerjain tugas yang menyita waktu. Memaksa mataku bekerja ekstra, setidaknya sampai dini hari.
Hari ini kuliah pagi jam 8. Si dosen seperti biasa ngoceh-ngoceh, seakan selalu ada masalah di kelas. Tiap hari, ada aja masalah yang dia bahas. Yah, maklumlah... Ini tahun terakhir beliau mengabdi sebelum purna bakti.
Tapi bukan itu yang jadi inspirasi naiknya tulisan ini. Karena sebenarnya aku bukan korban rutin dari yang disebut di tittle post ini.
Tapi yang namanya kesel pasti ada kalo misal ikut terlibat, terjebak dalam deretan panjang, seakan nggak akan bergerak maju. Ditambah udara dan hawa panas efek rebutan oksigen yang sebenernya udah banyak kalah saing sama gas-gas karbon dari knalpot-knalpot itu. Semua seakan nggak tau aturan, rambu jalan dilanggar, semua kepala punya kepentingan masing-masing. Semua kacau, kacau balau.
Sebenernya apa sih yang jadi penyebab semua itu?
Aku coba mikir sebentar. Bukan sebentar juga sih, aku sempet mikir dari semalem sebelum tidur. Sampe tadi jalan pagi ke kampus. Sambil mikirin gimana caranya aku bisa jawab pertanyaan PR-ku, keluarlah jabaran penyebab kemacetan yang selama ini kita keluhkan. Berikut penyebab kemacetan versi bangkoor.com
Macet terjadi karena kita
1. Malas
Ya, kita malas. Kita malas mengeluarkan sedikit tenaga untuk sekedar menanggalkan kebiasaan kita untuk naik kendaraan bermotor. Coba deh kalo kita bisa sesekali mengeluarkan sedikit tenaga, ngegowes sepeda atau jalan kaki. Lumayan kan buat ngurangi populasi kendaraan yang melintas di jalan raya.
2. Rajin
Rajin juga jadi penyebab kemacetan loh. Kita rajin banget deh, tiap hari kerja mulu. Liat deh di jalanan pagi-pagi. Pasti mereka mau berangkat kerja. Coba kalo mereka males, jalanan pasti nggak serame itu deh. Hehe...
3. Pinter
Nah loh, kok pinter juga jadi penyebab? Banyak diantara kita yang pinter nyari peluang. Dimana banyak calon penumpang, disitu pasti macet. Karena peluang dapet banyak penumpang, ya di spot itu. Pinter banget yah...
4. Kurang pinter
Kurang pinter juga jadi penyebab kemacetan. Bahkan ini penyebab yang paling gede. Banyak diantara kita yang entah udah tau atau nggak, masih aja parkir, ngetem di sepanjang jalan yang udah dipasangi tiang dengan plang lingkaran yang ada tulisan huruf "P" dicoret atau "S" dicoret. Kayaknya dari kecil juga udah diajarin yang kalo ada rambu kyk gitu, artinya nggak boleh parkir. Jangankan parkir, berhenti aja nggak boleh.
5. Kaya
Kenapa kaya juga masuk jadi penyebab? tau nggak kalo jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalan, meningkat setiap harinya? nggak salah kan kalo kita beranggapan kalo kita tu sebenernya kaya. Tiap hari ada aja yang beli kendaraan. Parahnya, kemampuan orang-orang kaya ini nggak bisa diikuti oleh pemerintah. Pemerintah nggak sanggup ngebangun, nyediain jalan buat nampung itu semua kendaraan yang dibeli. Akibatnya, tau sendiri jalanan jadi kyk gimana.
6. Kurang kaya
Ini nih yang kasian. Aku juga kyknya termasuk golongan ini. ^^
Contoh kasus aku ambil langsung di tempat aku berdiri, kota hujan. Jumlah kendaraan umum seakan nggak sebanding dengan ukuran jalan. Tapi sebanding dengan permintaan akan keperluan transportasi murah. Akibatnya, jalanan cuma penuh sama angkutan-angkutan umum yang punya sifat seperti nomor 2 dan 3. Pemerintah kota juga kasian, mereke genggam buah simalakama sekarang.
Nah, kira-kira itulah penyebab kemacetan versi bangkoor.com. Walau sedikit agak ngaco, tapi itulah kira-kira suara-suara batin yang sempat bergaung tadi malam.
1 Comments
Iya setiap orang kan punya pandangan yang berbeda-beda menyikapi kemacetan... Yang penting sekarang bagaimana cara nya mengurangi kemacetan? hihihi
ReplyDeleteDear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims