Siapa untung siapa buntung?

Dua kali dalam sebulan ini, kadang nggak mikir juga. Kayaknya memang udah harus ganti nih. Aku baru sadar betapa kuatnya kamu. Kalo udah maunya, nggak ada yang bisa cegah kamu

Oohh.. pompa airku...
Udah tiga kali ini kamu nyusahin. Kok kamu kuat banget sih?

Udah lah.. aku nggak mau mikirin kamu



Posting kali ini aku mau bahas yang lagi hot di kampus. Sebenernya ini udah sempet disinggung di posting sebelumnya. Kegiatan rutin tahunan yang diadakan hampir tiap lembaga kemahasiswaan di lingkungan kampus ini seolah menjadi pasar tahunan. Beberapa pihak diuntungkan dengan adanya kegiatan rutinan ini. Pedagang di lingkungan Babakan Raya, yang merupakan sentra belanja mahasiswa sedikit diuntungkan. Seolah memanfaatkan aji mumpung, mereka menjajakan segala komoditas yang pasti dicari oleh mereka-mereka para peserta kegiatan.

Berdasarkan observasi langsung ke lapang, pernak-pernik yang laris manis mulai dari akhir Juli ini dan diperkirakan akan terus mengalami keadaan yang sama hingga pertengahan Agustus adalah: kertas (minimal 9 varian warna sesuai jumlah Fakultas), training gelap, handuk "selamat pagi", caping, kertas kardus, kertas karton, kaos lengan panjang warna pelangi, roti, permen, dan beberapa varian lain. Permintaan yang tinggi dari para pembeli yang dalam hal ini para peserta kegiatan bertajuk penyambutan, membuat para penjual bebas mematok harga. Toh pembeli akan tetap rela merogoh koceknya berapapun yang harus ia korbankan untuk mendapatkan pernak-pernik yang diwajibkan untuknya.

Kalo sudah begini, siapa untung siapa buntung?

Post a Comment

0 Comments