Otto Wallach, Nobel Kimiawan pelopor Minyak Atsiri


Otto Wallach, Pemenang Nobel Kimia tahun 1910, dilahirkan pada tanggal 27 Maret 1847 di Königsberg, Jerman. Anak laki-laki dari pasangan Gerhard Wallach dan istrinya née Otillie Thoma. Ayahnya adalah seorang pegawai sipil kelas tinggi, menjadi Auditor General di Potsdam.

Selama awal masa pendidikannya di Gymnasium Potsdam, Wallach tampak sangat menyukai sejarah dan seni- pada saat itu mata pelajaran seperti kimia sangat sulit diajarkan di tingkat SMP.

Pada tahun 1867, ia pergi ke Göttingen untuk belajar kimia dengan Wöhler, Fittig, dan Hübner tapi itu tak lama. Ia lalu pergi ke Berlin untuk studi selama satu semester di bawah bimbingan A.W. Hofmann dan G. Magnus. Sekembalinya ke Göttingen, ia bekerja begitu keras, sehingga ia mendapat gelar doktornya pada tahun 1869 di bawah bimbingan Hübner-setelah melakukan studi hanya dalam lima semester. (Pada saat itu, jam kerja di laboratorium Wöhler adalah dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore, di mana gas sudah dimatikan dan beberapa pekerjaan harus dilakukan dalam kondisi nyala llilin). Tesisnya terkait dengan posisi isomer dalam serangkaian toluena.

Pada tahun 1869 dan 1870, ia menjadi asisten H. Wichelhaus di Berlin, yang mana ia meneliti tentang nitrasi β-naftol. Pada tahun 1870, Easter menemukannya di Bonn dengan Kekulѐ. Selanjutnya, Easter sendiri yang menjadi seniman dalam hatinya dan menjadi sangat serius dalam membuat arsitektur jabatannya, menulis kepada Wallach: “Tidak akan menyakitkan bagimu untuk datang ke Bonn. Di sini kami sedang memimpin hidup seniman ilmiah”. Pada tahun yang sama, bagaimanapun, Wallach harus meninggalkan Bonn untuk tugas militer dalam perang Perancis-Prussia.

Setelah perang, ia mencoba ketiga kalinya untuk menetap di Berlin, bekerja dengan firma yang baru bernama “Aktien-Gesellschaft für Anilin-Fabrikation” (belakangan firma ini dikenal sebagai Agfa). Oleh karena kesehatan Wallach yang sudah rapuh, tidak tahan dengan uap berbahaya dari pabrik, maka pada tahun 1872, ia kembali ke Bonn, di mana ia tinggal selama 19 tahun. Ia mulanya menjadi asisten di laboratorium organik, dan berikutnya ditunjuk sebagai dosen pribadi. Pada tahun 1876, penunjukkannya sebagai Professor luar biasa. Ketika tahun 179, jabatan Ketua Farmakologi kosong, ia berkewajiban untuk mengisinya, yang memaksanya mengkhususkan diri pada bidang ini. Selama periode ini, ia menemukan senyawa iminoklorida dengan mereaksikan fosfor pentaklorida dengan asam amida. Tapi ketika Kekulѐmenceritakan ketertarikannya pada sebuah lemari yang berisi penuh botol yang mengandung minyak esensial, dan mengundang Wallach untuk mempelajari kandungannya, Wallach tertarik. Wallach pun memasuki bidang studi baru di mana ia menjadi pionir terkenal selama lebih dari satu dekade, dan menjadi kerangka kerja penelitiannya yang utama.

Setelah publikasi pertamanya (1884), ia memunculkan pertanyaan pada keanekaragaman anggota grup C10H16, yang mana dalam praktik terbaru saat itu, disebut dengan beragam nama dimulai dari terpena, camfena, citrena, carvena, cinena, cajuputena, eucalyptina, hesperidina dan lain-lain. Penggunaan pereaksi umum seperti asam klorida dan asam bromida, ia berhasil mengenali perbedaan struktur antara senyawa-senyawa ini. Setahun berikutnya, ia bisa membedakan banyak senyawa yang saat itu tampak identik. Pada tahun 1909, ia mempublikasikan hasil studi ekstensifnya dalam bukunya Terpene und Campher, sebuah jilid buku sebanyak 600 halaman yang didedikasikan untuk murid-muridnya.

Penelitian penting Wallach lainnya juga banyak yang harus dicatat; konversi kloral menjadi asam dikloroasetat, serangkaian studi pada amina klorida, imida klorida, amidina, gloksalina dan lain-lain. Juga pada penelitiannya pada pewarna azo, senyawa diazo dan banyak senyawa lainnya. Mereka juga memperhatikan kemampuan praktiknya: seperti Emil Fischer dan Adolf von Baeyer, ia lebih mengandalkan percobaan yang hati-hati dariada pertimbangan teoretis.

Pada tahun 1889, ia ditunjuk sebagai pengganti Victor Meyer sebagai Kepala Wöhler, yang membuatnya pada saat yang sama menjabat sebagai Direktur Institut Kimia di Göttingen. Ia pensiun pada tahun 1915 dari semua jabatan ini pada awal Perang Dunia I, enam asistennya terbunuh dalam perang.

Wallach menerima Hadiah Nobel pada tahun 1910 untuk hasil penelitiannya tentang senyawa alisiklik. Penghargaan lainnya meliputi beasiswa kehormatan dari Himpunan Kimia pada tahun 1908, gelar Doktorat Kehormatan di Universitas Manchester, Liepzig dan Institut Tekhnologi Braunschweig. Pada tahun 1912, ia menjadi anggota kehormatan di Verein Deutscher Chemiker. Ia menerima Kaiserlicher Adlerorden III. Klasse (Medali Elang dari kerajaan ) pada tahun 1911, Medali Davy Emas dan Perak pada tahun 1912, dan pada tahun 1915 mendapatkan Königlicher Kronorden II. Klasse (Medali Mahkota dari Kerajaan).

Wallach tidak menikah selama hidupnya, dan wafat pada tanggal 26 Februari 1931.



http://www.chem-is-try.org

Post a Comment

0 Comments