Wordless Wednesday #6: Perspektif Sampah Pesta Rakyat

dari harianterbit.com
Bagi para oknum politikus berseberangan, ini bisa jadi alat propaganda...

Bagi para petugas, ini kerja keras...

Bagi para pemulung, ini berkah dari langit...

Bagi mereka yang acuh, ini bukan apa-apa...

Tapi bagi saya yang 'cuma' warga bumi biasa, saya cuma mau bilang:

Kita semua warga bumi, kita tinggal di bumi, selayaknya kita menghormati bumi. Kita boleh berpesta untuk Indonesia baru 5 tahun ke depan, sepantasnya kita harus menjaga kehidupan bumi yang entah sampai kapan.

Lagi, Pemerintah memang pelayan rakyatnya. Tapi sebagai rakyat, apakah kita sebegitu manjanya. Hingga untuk urusan sampah (dalam arti sebenarnya) kita pun harus diurus oleh Pemerintah?

Kita menuntut kesejahteraan tapi kita juga selalu gemar membebani Pemerintah dengan ulah-ulah kita. Satu sampah yang kita buang sembarangan, bersama dengan satu sampah milik ribuan orang lainnya, Pemerintah harus ngeluarin uang yang harusnya bisa kita pakai untuk makan bertahun-tahun loh teman

Post a Comment

15 Comments

  1. saya cuma mau bilang: "Indonesia nggak bisa jadi baru, kalau mind set rakyatnya masih sama. Nggak pedulian, masa bodoh, nggak disiplin >-(

    ReplyDelete
  2. Saya tak sempat dan mungkin lebih tepatnya tidak menyempatkan diri hehe.. Saya pendukung siapapun Presiden terpilih dan mendukung semua kebijakan yang tujuannya untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.. Saya pula mendoakan agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan yang selama ini didengungkan oleh mayoritas rakyat Indonesia..

    Tidak hanya pesta atas terpilihnya Presiden baru, saya pikir hampir semua kegiatan yang dilakukan di lapangan terbuka akan meninggalkan jejak sampah hampir setiap yang berpartisipasi. Terkadang saya tidak menyalahkan mereka, la wong coba perhatikan adakah di sekitar tempat yang digunakan ada tempat sampat yang terjangkau? saya pikir tidak. Jikapun ada hanya 1 atau 2 untuk semua ruas lapangan.

    Memang budaya kita untuk sadar terhadap diri sendiri amat sangat kurang. Bukti sederhana ya sampah itu, dampak pembuangan sampah yg acak adul pada dasarnya akan berimbas pada diri kita sendiri..

    Satu lagi yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.. Jangan lah bosan-bosan untuk mendengungkan slogan2 kebersihan pada rakyat.. Di TV itu yang efektif saat ini.. |:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi.. iya sih mas. Sebagai pelayan, pihak Pemerintah kurang memberi fasilitas juga. Tong sampah di tempat umum masih jauh dari mencukupi. Tapi kita juga harusnya ngerti, kalo nggak ada tong sampah, kan bisa disimpen dulu. Daripada dibuang sembarangan. Begitu nemu tong sampah, baru deh dibuang

      Hmm.. Kyknya masalah sampah ini masih dianggap sepele sama mereka mas. Banyak hal lain yang mereka anggap lebih penting.

      Delete
  3. Ah.. Entah harus berkata apa.. :(

    Jadi inget dulu kejadian serupa, presiden sebelumnya dateng ke Lapangan Merdeka Medan dan masyarakat yang nengok pada ninggalin setumpuk sampah.. Akhirnya aku kutip aja semampu ku. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuidih.. Rajinnyo uni kito.. Lapangan Merdeka sampe mengkilap tuh dibersihin Beby

      Delete
    2. Hahah.. Ya enggak lah. Belom ada setengahnya uda gempor kaki ku, Bang :D

      Delete
    3. Hahah.. ya kalii.. Amalnya gude tuh beb :-D

      Delete
  4. itu di monas ya,,sampahnya kok merajalela,,apakah begini negara kita,,,mayarakatnya kan udah berpendidikan semua,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi.. Cerdas otak sih mungkin mbak, tapi cerdas hati belum tentu.. :D

      Delete
  5. mungkin dengan itu pernyataan mengubah mental itu bukan menyuruh orang yang mengubah mentalnya, tapi berawal dari diri sendiri ya rif..salah satunya ya engga usah jauh2..tentang sampah ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yap. Setuju mas. Semuanya tuh berawal dari diri sendiri. Nggak peduli siapa pemimpinnya

      Delete

Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims