Spongebob: Antara Salah Kaprah dan Anggapan Negatif

Suatu hari, Spongebob dan Sandy sedang bersantai di padang rumput, menatap langit biru. Spongebob berkata bahwa makhluk darat itu tidak bisa melakukan apa-apa, terutama bernafas dalam air. Sandy tersinggung lalu menantang Spongebob untuk ikut kontes mendaki gunung, yang pernah dia menangkan.



Ditantang Sandy, Spongebob malah balik menantang Sandy untuk lomba lari menuju Krusty Krab untuk mengetahui siapa yang lebih cepat, yang akhirnya dia menangkan.


Lalu..



Singkat cerita, Spongebob, Tuan Krab, Squidward dan Patrick marah dan mulai meledek dan mentertawakan Sandy. Sandy marah dan mencoba meyakinkan mereka dengan melepas helm anti airnya dan dipecahkan. Ketika beberapa detik Sandy bernafas tidak menggunakan helm itu, akhirnya ia sudah tidak tahan lagi dan segera mencari semacam toples untuk ia bernafas, dan ia temukan toples acar untuk menutup kepalanya. Hal ini membuat Spongebob dan kawan-kawan tertawa.  

Kemudian Sandy menantang kembali Spongebob, Patrick, Tuan Krab dan Squidward untuk mencoba bernafas di darat. Akhirnya mereka menuruti permintaan Sandy, setelah tiba di darat, mereka gembira karena bisa hidup di dua alam. Awalnya mereka gembira, namun mereka ketakutan ketika sekelompok burung mulai menyerang mereka. Sandy menuju darat untuk memberikan selamat kepada mereka, ia melihat teman-temannya dikejar-kejar dan diganggui oleh burung. Melihat itu, Sandy menolongnya. Spongebob, Patrick, Tuan Krab, Squidward dan Sandy kembali ke dalam air. Spongebob dan kawan-kawan meminta maaf karena sudah meremehkannya, begitu pula Sandy, Sandy meminta maaf kepada Spongebob dan kawan-kawan karena telah menantang mereka untuk pergi ke darat. Akhirnya, mereka bergembira.

Itulah ringkasan cerita salah satu episode Spongebob Squarepants berjudul "Pressure".

Sebuah cerita sederhana, yang buat kamu yang jeli, ada pesan moral disana. Semua dari kita punya kelebihan dan kekurangan. Dan siapapun harus memaklumi kekurangan satu sama lain. Nggak boleh saling ledek dan saling cemooh. Kelebihan kita bisa jadi kekurangan orang lain, dan bisa jadi juga kekurangan kita adalah kelebihan orang lain.

Salah satu episode yang sarat nilai moral.

#SaveSpongebob

Beberapa hari yang lalu, dunia para pengoceh, Twitter - heboh dengan tagar #SaveSpongebob. Tagar itu muncul setelah ada kabar serial kartun Spongebob Squarepants dinyatakan dilarang tayang di Indonesia. Tagar ini ada tepat satu strip di bawah tagar #ShameOnYou*** yang sempat jadi TTWW beberapa hari lalu.

Kebanyakan tweeps menyatakan kekecewaannya dan membandingkan serial Spongebob dengan sinetron-sinetron yang menurut mereka nggak lebih mendidik.

Hmm.. Mungkin aku mau bilang yang antimaintream dulu deh.

Kartun adalah film untuk anak


Kebanyakan dari kita masih menganggap film kartun (termasuk juga film animasi) adalah film anak-anak. Penegasannya, semua film kartun. Nggak sedikit orangtua yang seneng kalo anak-anaknya nggak nonton film yang macem-macem, cuma nonton kartun. Padahal mereka nggak tau kalo yang ditonton anaknya adalah anime bermateri dewasa.

Bahkan, KPI sebagai lembaga yang bertanggungjawab pada penyiaran di Indonesia juga kyknya masih beranggapan yang sama: semua kartun adalah untuk anak-anak.

Makanya, Spongebob Squarepants dikategorikan KPI sebagai tayangan anak. Lalu kemudian dianggap tidak layak tayang.

Bukan untuk anak < 10 tahun

Sebagai bahan pembanding, aku coba cari referensi dari website luar negeri. Beberapa yang aku dapat, rata-rata senada dengan KPI. Menurut mereka, banyak episode Spongebob yang berisi materi kekerasan, bullying, kata-kata kurang pantas, dll. Mereka bilang, jangan biarkan anak menonton Spongebob, sampai umur mereka 6 atau 7 tahun.


Tapi pastinya karena perbedaan perkembangan dan lingkungan, anak Amerika umur 6-7 tahun nggak bisa disamakan dengan anak Indonesia seumur. Mungkin bisa disetarakan dengan anak Indonesia umur 10-11 tahun, atau bahkan lebih tua dari itu.

Intinya, Spongebob memang bukan untuk anak-anak Indonesia di bawah 10 tahun. Aku setuju sama KPI.

Tapi, yang jadi masalah adalah, kenapa cuma Spongebob? Sinetron-sinetron 'keren' yang lagi ngetren itu nggak ikut-ikutan dilarang tayang juga? Ciyus nih?

Hmm.. sekarang aku mau berpihak ke para tweeps pecinta Spongebob.

Spongebob ditendang, Serigala disayang

Mungkin kamu juga tau, sinetron mana yang aku sebut sinetron serigala. Sinetron itu juga jadi yang paling dikecam para tweeps. Kata mereka: kenapa nggak sinetron itu aja yang dihapus?

Mungkin ada yang setuju sama aku? Setelah coba nonton sinetron itu (nggak lama kok), kok aku nggak nemu secuil nilai positifnya ya? Mungkin ada yang bisa bantu?

Kalo Spongebob dkk dinilai sering beradegan kekerasan, apakah itu lebih keras daripada adegan bullying yang ada di sinetron-sinetron itu? 

Kalo Spongebob dinilai sering menampilkan adegan yang tak pantas, apakah adegan pertengkaran suami istri, perceraian, bermesraan di muka umum, dan semua yang ada di sinetron-sinetron itu adalah adegan yang pantas?

Hmm.. mungkin bapak-bapak disana belum sempat nonton dan menyimak cerita sinetron-sinetron itu. Harapannya, buruan coba tonton ya pak...

Kesimpulannya

Untuk para orangtua, please hapus anggapan bahwa semua film kartun adalah film anak. Banyak loh film kartun yang bukan untuk anak. So, bijaksanalah dalam memilih tayangan dan mengawasi anak-anak. Cari informasi rating film yang ditonton anak, apakah layak atau tidak. Jangan biarkan anak nonton TV sendirian, temani, bimbing. Jauhkan anak dari tayangan dewasa seperti sinetron. Caranya? Suruh belajar donk. Jam-jam sinetron kan pas di jam belajar. Atau kalo mau yg lebih ganteng, biar orangtua juga nggak nonton sinetron, tadarusan aja, dari abis magrib sampe menjelang isya. Kan lumayan tuh. Abis itu baru belajar.

Inget! Orangtua harusnya jadi 'KPI' di rumah.

Buat kamu para tweeps, KPI ada benarnya loh. Spongebob memang bukan untuk anak-anak. Mungkin KPI takut anak-anak Indonesia nggak mampu mencerna materi cerita Spongebob. Lah wong orang-orang di negeri asalnya aja bilang Spongebob kurang cocok buat anak-anak kok. Mungkin pertimbangan KPI begini: dengan materi yang sama (bullying dll), Spongebob punya kemunginan yang lebih besar daripada sinetron-sinetron itu untuk ditonton anak-anak. Makanya KPI lebih memilih mengorbankan Spongebob.

Buat bapak-bapak disana, mungkin perlu ditinjau lagi tayangan-tayangan lainnya ya pak. Sinetron-sinetron itu memang bukan kategori tayangan anak, jadi nggak bisa dibandingkan dengan Spongebob dan kartun-kartun lain yang dilarang. Tapi mungkin bapak-bapak belum tau, nggak sedikit anak-anak kecil yang ikutan nonton sinetron. Ciyus loh pak... Apa bapak-bapak nggak khawatir nanti anak-anak Indonesia jadi serigala? Aku sih nggak OK, nggak tau kalo Dhani...

Terakhir, aku pengen kasih salah satu quote dari tokoh favoritku di serial Spongebob, Patrick Star. 
'kalau uang bisa membuatku melupakan sahabat terbaikku, maka aku lebih memilih untuk tidak punya uang sama sekali' - Patrick Star
Quote itu belum tentu akan muncul dari salah satu adegan sinetron Indonesia.

Tolong koreksi kalo aku salah




Referensi:

https://www.commonsensemedia.org/tv-reviews/spongebob-squarepants
http://spongebob.wikia.com/wiki/TV-Y
http://kidstvmovies.about.com/od/spongebobsquarepants/fr/SpongeBobr.htm
http://blogs.babycenter.com/mom_stories/sarcasm-spongebob-not-for-young-kids/

Post a Comment

16 Comments

  1. waktu SD aku gak nonton TV , mas. dan menurutku masa kecil aku bahagia banget. seperti kata spongebob. "kita tidak memerlukan TV karna kita punya imajinasi".

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Haha.. sangking mantapnya jadi sampe abiss begitu ya mbak ^_^

      Delete
  3. kalau aku sih No, ga tahu nih kalo mba titik.. (jawaban krn nama ku disebut tentang anak-anak Indonesia jadi serigala) :))
    iya setuju dengan postingan ini rif..
    wah yakin deh si arif ini idaman para wanita, lihat saja sarannya supaya "tadarusan"..hihihihi..
    dan selalu ngepost dengan seperti ini, penjabarannya keren...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiahaha.. itu yang aku maksud Dhani yang disono loh mas, yang botak itu, yang rocker itu

      hoho.. alhamdulillah ada yang setuju.. makasih yo mas :D

      Wuaduh.. sekedar memberi saran aja kok mas :D

      Delete
  4. hahahahaha,,,aku suka bget nonton spongebob,,,lucu dan rame,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga suka banget mbak.. kalo bisa narik intisarinya, sebenernya cerita yang disajikan spongebob dan kawan kawan itu ada bagusnya loh

      Delete
  5. Di sini ada juga penayangan Spongebob namun aku belum pernah nonton nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmm.. tapi pasti dalam bahasa Jerman kan ya mbak?

      Delete
  6. Saya Sandy :) sayangnya bajingnya cewek kkkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hoho.. itu Sandy yang dari Texas mas. Beda sama mas Sandy yang dari Jawa :D

      Delete
    2. Tapi sepertinya sama sama bajingnya kkk

      Delete
    3. hah? apanya yang sama tuh mas? (o)

      Delete
  7. Saya sering nonton Spongebob,menemani anak. Konsep ceritanya memang aktifitas sosial sehari-hari secara umum. Bukan konsep cerita untuk anak. Terkadang saya lihat, anak-anak tidak cukup mengerti spirit ceritanya. Sehingga sebaiknya anak-anak didampingi orang dewasa saat nonton.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah. Persis seperti yang aku bilang kan mang. Orangtua jangan salah kaprah menganggap spongebob sebagai tontonan untuk anak-anak. Karena memang banyak materi di dalamnya yang kurang pas untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Sebaiknya ya harus ada orangtua yang membimbing kalo memang mau nonton spongebob

      Delete

Dear teman. Silakan berkomentar. Tapi khusus untuk post yang telah terbit > 7 hari, mohon maaf komentar kamu nggak langsung muncul, karena harus dimoderasi. Trims